Latest Posts

Review Film : سلام و فرسان الخير (Salam dan Para Pejuang Kebaikan)

By 21.18 , ,

Bismillah.

Sumber : Google

Suka menonton film kartun? Atau bingung kartun apa yang aman untuk anak-anak? Di antaranya ada Wasiyyatu Ummi yang pernah aku tulis disini. Tapi kali ini aku akan mengulas tentang kartun lain yang sangat aku rekomendasikan berjudul ‘سلام و فرسان الخير’ atau Salam dan Para Pejuang Kebaikan.

Film ini adalah kartun Saudi dengan audio bahasa Arab fasih, berdurasi 57 menit dengan alur yang sederhana namun penuh dengan ibrah dan pesan moral yang Islami, tidak lebay dan berlebihan, jadi cocok untuk anak-anak, remaja bahkan orangtua yang ingin belajar mengenai metode pendidikan cara Islam. Aku yang sudah menonton beberapa kali juga tidak bosan sebagai pengingat untuk terus memperbaiki diri menjadi Muslim yang lebih baik.

Salam sedang tilawah Al-Quran

Kisah yang ber-setting pada tahun 729 M / 111 H ini dimulai dengan suara lantunan ayat Al-Quran surat Luqman yang sedang dimurajaah oleh seorang pemuda bernama Salam. Ia merupakan pemuda shalih yang memiliki peliharaan burung hud-hud dan seekor gajah bernama Labib.

Jam pertama


Sementara itu di pasar sedang ada pameran penemuan alat penunjuk waktu pertama yang dioperasikan dengan menggunakan katrol. Saat suasana sedang ramai, seorang anak mencuri kantong uang milik salah satu penonton, saat tertangkap, anak itu berpura-pura miskin dan kelaparan, Salam yang melihat kejadian itu segera mengingatkan.


“Kamu telah menipu bapak baik itu. Tidakkah kamu tau bahwa yg kamu lakukan itu buruk dan haram? Dan Allah akan menghukummu karenanya?”
Hud-hud menyahut,
Itu benar wahai pemuda. Orang yg mengganggu atau mendzalimi orang lain bukanlah mukmin”
Pemuda yang ternyata bernama Anthar itu heran melihat hud-hud dan menyerupakannya dengan beo.


“Dia hud hud. Bukan beo.. memang mirip tapi dia bisa bicara..” ujar Salam,
“Ya. Dan aku hanya berbicara kebaikan atau aku diam”

Tak berapa lama tiba-tiba datang 3 anak lain teman Anthar, mereka saling membantu dalam mengganggu oran lain.
“Bagaimanapun juga tidak ada alasan untuk mengganggu orang lain meskipun hanya bercanda..” Hud-hud menasihati sebelum mereka pergi.

Suatu hari Salam bertemu dengan Umma Umar (ibunya Umar) yang sedang menjaga bayinya dalam gerobak kuda, Anthar yang melihatnya iseng mengganggu kuda tersebut dengan melempar batu. Kuda itu kaget dan berlari kencang dengan membawa gerobak bayi Ummu Umar. Salam sigap mengejar bersama Labib, sedangkan Hud-hud menenangkan Ummu Umar,


“Tenanglah wahai bibi dan jangan khawatir..
Dengan izin Allah Salam akan membawa kembali anakmu dengan selamat..”

“Tolong aku ya Rabb..” Salam melompat dengan memanah bagian belakang gerobak.


“Tidak apa-apa sekarang.. tenanglah wahai kuda.. terimakasih..” Salam menunggangi kuda itu dan membawanya kembali ke kota.
“Terimakasih Salam.. bagaimana kami bisa membalasnya?” ujar Ummu Umar.


“Kebaikan dan pertolongan hanya dari Allah wahai bibi..” jawab Salam seraya berlalu.

Di rumah.
“Seorang mukmin adalah orang yg orang lain selamat dari lisan dan tangannya..” Hud-hud memulai pembicaraan.
“Betul itu Salam. Bukankah Allah telah berfirman و لا تعتدوا إن الله لا يحب المعتدين
((Jangan melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yg melampaui batas))
bagaimana kamu mau berteman dengan mereka?” timpal ayah Salam.
“Menurutku mereka tidak berniat begitu abi. Mereka hanya bermain dan ingin bersenda-gurau dengan cara yg salah..” bela Salam.


“Manusia memang membutuhkan teman.. teman Rasulullah telah mewasiatkan untuk berteman dengan orang yg baik..” Lanjut ayahnya.
“Iya salam. Kamu harus mempergauli teman-temanmu dengan hikmah..” tambah ibunya.
“Umma Salam. Bolehkan saya mengingatkan tentang hadits Rasulullah?
Rasulullah bersabda المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
((Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.))” potong Hud-hud.
“Dengar Salam.. carilah teman yang baik dan berhati-hatilah dari Anthar dan teman-temannya.. paham?”
“Perintahmu akan aku taati ayah..”

Keesokan harinya Anthar menipu Salam dengan mengatakan bahwa temannya Salul dirampok, dan perampoknya sedang berada di hutan. Salam dengan hati-hati berniat membantu, Hud-hud menyarankan untuk melapor polisi, tapi Salam khawatir mereka keburu kabur. Akhirnya mereka menangkap dan mengembalikan uang itu. Tapi orang-orang yang diduga perampok itu mengaku panitia baitul mal dan uang tadi adalah uang kaum Muslimin.
Setelah melapor ke hakim, rupanya mereka benar, Salam telah tertipu.


“Aku minta maaf pada anda wahai hakim dan pada panitia baitul mal. Aku akan bertanggung jawab sepenuhnya..”
“Semoga Allah merahmatimu, tidak apa-apa.. serahkan urusan ini pada polisi..” kata sang hakim.
“Kalau begitu biarkan aku membantu mereka agar menghapus kesalahanku..”

Salul di rumahnya sangat senang dengan semua harta haram itu. Iapun mengabaikan Anthar dan kawan-kawannya. Saat itulah ia sadar bahwa apa yang ia lakukan untuk Salul selama ini salah. Tiba-tiba Salam dan pasukan polisi hakim tiba di sana.
“Halo hakim yang adil.. apa kabarmu?” sapa Salul saat melihat hakim.
“Apakah kamu lupa bagaimana menyampaikan sapaan yang islami dengan doa (salam)?”

Salul ditangkap. Akhirnya Anthar dan teman-temannya bertaubat dan berteman dengan Salam.

“Ikutilah bersamaku : kami berjanji kepada Allah untuk saling tolong menolong dalam berkata jujur dan berbuat baik dari sekarang..” Salam memberi aba-aba.
“Aku minta maaf wahai hakim. Aku meminta ridhomu dan siap dengan hukuman apapun..” ujar Anthar pasrah.
Bukan aku yg harus kamu mintai ridho. Tapi Allah..” jawab sang hakim yang adil.
Anthar-pun mengembalikan uang yang dulu ia dapatkan dengan berpura-pura miskin, iapun didoakan agar Allah senantiasa membimbingnya.





Mulai saat itu, mereka semua dijuluki ‘فرسان الخير’ yaitu para pejuang kebaikan.

Demikian.
Wallahu A'lam.
#ODOP #BloggerMuslimahIndonesia

Catatan : Semua foto adalah dokumen pribadi hasil screenshot.

You Might Also Like

5 comments

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Wah film anak-anak bernafaskan islami. Sayang, barusan googling belum ketemu yang ada subtitlenya.

    thx reviewnya aisyah ^^

    BalasHapus
  3. coba di televisi sudah ada kartun islami gini ya.*atau aku ketinggalan info. setauku baru "diva" pagi2

    BalasHapus
  4. Filmnya bagus banget. Ada subtitlenya ga ya? Aku pengen nonton juga. Nanti googling deh.
    Terima kasih, Mbak Aisyah.

    BalasHapus
  5. anakku umur 3 taun dan lagi niru banget upin ipin, film ini bisa jadi referensi nih

    BalasHapus

Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !

♥ Aisyah