Kalian suka main boneka? Biasanya anak perempuan menjawab suka.

Bermain boneka memang mengasyikkan. Apalagi saat ini banyak sekali pilihan boneka. Ada boneka bayi yang lucu, ada yang menyerupai gadis cantik, dan sebagainya.

Salah satunya adalah boneka barbie, boneka cantik yang berbadan lentur hingga bisa diubah-ubah posisinya, misalnya duduk, berdiri, senam, bersalaman, bahkan berenang.

Barbie juga di buat dalam berbagai macam, ada yang bule, ada yang berkulit hitam sebagai gadis Afrika, atau bermata sipit seperti gadis China.

Para pembuatnya juga menciptakan pakaian dan perlengkapan Barbie yang sangat banyak dalam beberapa seri.

Ada barbie yang sedang berkemah (lengkap dengan kawan-kawannya), barbie pergi berenang, barbie sebagai dokter, barbie pergi ke pesta, barbie senam, bahkan yang baru-baru ini muncul adalah barbie yang sedang hamil.

Khusus untuk yang ini, ia dilengkapi dengan bayi yang bisa dikeluar-masukkan ke perutnya yang elastis.

Untuk semua kegiatannya dibuat bajunya sendiri. Ada baju untuk berenang, baju untuk pesta (yang ini masih dibedakan lagi, mau pesta kebun, pesta dansa, atau pesta tepi pantai, banyak sekali ya).

Padahal satu baju barbie harganya mahal lho, bisa mencapai puluhan ribu rupiah (itu juga yang paling murah). Bayangkan saja, bila baju barbie gonta-ganti terus, belum lagi perlengkapannya yang lain, tentu bisa menghabiskan ratusan ribu rupiah.

Tampaknya, menyenangkan bermain dengan boneka barbie ini. Bonekanya cantik, bajunya banyak dan perlengkapannya lengkap. Tak heran bila banyak yang tertarik untuk memiliki barbie dan mengoleksi serinya. Nah, sebelum terlanjur membeli, ada baiknya bila kita bersama orangtua memikirkan beberapa hal terlebih dahulu.

Boneka barbie diperkenalkan sebagai mainan anak-anak (biasanya yang main boneka kan anak-anak ya?) walaupun sebenarnya tidak semua tokoh yang diperankan oleh barbie adalah tokoh anak-anak. Misalnya saja barbie sebagai Cleopatra, sang ratu mesir atau barbie sebagai Scarlett O'Hara. Asal tahu saja, Cleopatra dan Scarlett O'Hara bukanlah tokoh kanak-kanak, melainkan tokoh dewasa.

Boneka barbie memang menyenangkan untuk di mainkan, kita bisa main ibu-ibuan, dokter-dokteran, atau rumah-rumahan. Dalam hal ini memang ada unsur pendidikannya. Tetapi sayangnya dari boneka barbie ini pula, ada pendidikan lain yang ikut di tawarkan oleh pembuatnya.

Dengan harga yang mahal itu, kalian di didik menjadi anak yang suka menghabiskan uangnya hanya untuk membeli barang-barang yang tidak penting, sayang kan kalau uang ratusan ribu rupiah dikeluarkan hanya untuk seperangkat boneka.

Di samping itu, lihatlah gaya si barbie. Barbie membiasakan kita menjadi anak-anak yang asyik mempercantik diri dengan beraneka pakaian yang hebat-hebat.

Dari bangun tidur, pergi ke pantai, ke pesta, sampai tidur kembali. Di negara tempat asal barbie, hal ini memang sudah biasa. Namun tentunya, tidak semua yang tampak bagus dan indah cocok dengan diri kita, apalagi dengan nilai-nilai agama kita.

Anak-anak muslimah sejati selalu diingatkan untuk tidak hidup bermewah-mewah. Kita dituntun untuk memakai pakaian khas ummat Islam, yang rapi dan menutup aurat.

Tentu kita sudah membiasakan diri sejak kecil sehingga tidak selalu terpukau oleh berbagai mode dan gaya.

Nah, bersama ibu, kita bisa pilih bersama, mainan atau boneka mana yang akan kita ambil sebagai teman kita, tentunya yang tidak mendidik kita pada kegiatan yang tidak berguna. Aturlah sepuas hatimu, menjadi ibu, kakak, tante, dokter, guru, atau apalagi?

Selamat bermain bonekaa...