Air Mata Takwa
Bismillahirrahmanirrahim..
Sesungguhnya, menangis bukanlah monopoli
kebutuhan anak kecil dan kaum wanita. Dalam agama Islam yang mulia ini, sebuah
tangisan kadang kala sangat dibutuhkan oleh siapa saja, baik kaum pria maupun
wanita. Memang, tetesan air mata manusia menyimpan beribu makna. Air mata yang
diteteskan oleh seorang hamba karena takut kepada Rabbnya memiliki makna dan
nilai yang sangat tinggi di sisi-Nya. Bagaimana tidak, tangisan seperti itu
dapat menyelamatkan dirinya dari jilatan api Neraka yang menyala-nyala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
لاَ يَلِجُ النَّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللهِ حَتَّى يَعُوْدَ اللَّبَنُ
فِي الضَّرْعِ
وَلاَ يَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ
“Tidak
akan masuk Neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, hingga air
susu dapat kembali kepada ambingnya (kantong kelenjar susu binatang ternak),
dan tidak akan berkumpul antara debu medan jihad fii sabiilillaah dengan asap
Neraka Jahannam.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 1333; an-Nasa-i, no. 2911
dan dishohihkan oleh al-Albani rahimahullah dalam al-Misykaah, no. 3828)
Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menegaskan bahwa seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, disentuhkan
apinya pun tidak. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ: عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ
وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
“Dua
mata yang tidak akan disentuh api Neraka, yakni mata yang menangis karena takut
kepada Allah dan mata yang terjaga karena siaga (saat berjihad) di jalan
Allah.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 1338 dan dishohihkan oleh al-Albani
dalam al-Misykaah, no. 3829)
Tidak hanya itu, orang yang menangis karena
takut kepada Allah juga dijamin akan mendapatkan cinta Allah Ta’ala. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ قَطْرَتَيْنِ وَأَثَرَيْنِ،
قَطْرَةٌ مِنْ دُمُوْعٍ فِيْ خَشْيَةِ اللهِ وَقَطْرَةُ دَمٍ تُهَرَاقُ فِيْ
سَبِيْلِ اللهِ،
وَأَمَّا الْأَثَرَانِ فَأَثَرٌ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَأَثَرٌ فِيْ فَرِيْضَةٍ
مِنْ فَرَائِضِ اللهِ
“Tidak
ada sesuatu yang lebih dicintai Allah selain dua tetesan dan dua bekas. Yaitu,
tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang mengalir
(saat jihad) di jalan Allah. Adapun dua bekas, yaitu bekas dari berjihad di
jalan Allah dan bekas dari menunaikan salah satu kewajiban yang telah Allah
tetapkan.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 1363 dan dihasankan oleh
al-Albani dalam al-Misykaah, no. 3837)
Tengisan karena takut kepada Allah merupakan
salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Tangisan ini murni muncul
dari kesadaran manusia yang takut terhadap adzab-Nya disebabkan dosa-dosa yang
selalu dia perbuat.
Tak dapat dipungkiri, manusia dengan segala
aktivitas keduniaannya acap kali lupa mengingat Penciptanya. Ibadah pun kerap kali
terabaikan. Dunia telah begitu menyibukkan. Akhirat yang seharusnya dikejar
akhirnya terlupakan. Mereka kian jauh terseret oleh gemerlapnya alam fana ini
hingga tidak ingat lagi terhadap tugas utamanya berada di dunia.
Mereka juga semakin jauh dan jauh dari Allah
Ta’ala hingga pelan-pelan melupakan-Nya. Semakin menusia menjauh dari-Nya, maka
semakin ia mendekati dosa dan terjerembab ke dalam dosa-dosa, tergelincir dari
jalan yang lurus.
Jiwa manusia menjadi hampa karena dosa-dosa dan
hati mereka pun menjadi keras karenanya. Akibatnya, mata mereka tidak lagi
dapat menangis dan meneteskan air mata; hati tidak dapat lagi merasakan manis
dan lezatnya iman, kecuali mereka yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala, namun sedikit sekali dari mereka yang demikian.
Manusia seperti ini tidak akan mendapatkan
kebahagiaan, baik di dunia maupun di Akhirat, kecuali jika ia segera bertaubat
kepada-Nya dengan sungguh-sungguh, tidak mengulangi perbuatan maksiatnya, dan
menangisi dosa-dosanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
طُوْبَى لِمَنْ مَلَكَ لِسَانَهُ، وَوَسِعَهُ بَيْتُهُ، وَبَكَى عَلىَ خَطِيْئَتِهِ
“Berbahagialah
orang yang dapat menjaga lisannya, merasa betah di rumahnya (untuk beribadah),
dan menangisi dosanya.” (Diriwayatkan oleh ath-Thobroni dalam al-Ausath, no.
2340 dan kitab Mu’jamush Shoghiir, no. 212. Beliau mengatakan bahwa sanadnya
hasan. Hadits ini dihasankan pula oleh al-Mundziri dalam kitab at-Targhiib wat
Tarhiib, IV/233. Syaikh al-Albani rahimahullah mengatakan dalam kitab Shohiih
at-Targhiib wat Tarhiib, no. 3332 bahwa hadits ini hasan li ghoirihi).
Orang yang menangisi dosa-dosanya sebagai tanda
penyesalan, dijamin oleh Allah Ta’ala akan selamat dari akibat buruk dosanya,
baik di dunia dan di Akhirat.
‘Uqbah
bin ‘Amr pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا النَّجَاةُ؟
قَالَ: أَمْلِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ، وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ، وَابْكِ عَلَى
خَطِيْئَتِكَ
“Wahai
Rasulullah, bagaimana cara memperoleh keselamatan?” Beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda: “Jagalah lisanmu, hendaklah engkau merasa betah di rumahmu
(untuk beribadah), dan tangisilah dosamu.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no.
2406; Abu Nu’aim
dalam al-Hilyah, 2/9; al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, no. 8079. Hadits ini
dishohihkan oleh al-Albani dalam ash-Shohiihah, II/581-584).
Saudaraku yang kami muliakan, menangis kadang
terasa sulit, apalagi ketika pesona dunia yang begitu indah menggoda di pelupuk
mata. Tapi justru pada saat-saat itulah tangisan sangat tinggi nilainya di sisi
Allah Ta’ala. Tangisan seorang hamba karena takut andaikata Allah
meninggalkannya atau mengabaikannya akibat dosa-dosa yang telah menumpuk tinggi
dan menghitam-legamkan hati. Inilah tangisan yang akan membuka pintu ridho dan
cinta-Nya, serta menghalau murka dan adzab-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
para Sahabat beliau adalah orang-orang yang sangat kokoh keimanannya, namun
mereka banyak menangis karena takut kepada Allah Ta’ala. Bagaimana dengan kita
yang imannya lebih banyak menurun?!
Penulis: Muhaimin Ashuri
Artikel www.attaubah.com, dipublish ulang oleh
www.remajaislam.com
4 comments
Allohu AKbar, air mata ini terjaga bagi orang2 yang bagi orang2 yng bertaqwa. Allohumma sholi ala muhammad.
BalasHapussemoga kita senantiasa megikuti sunnahnya Nabi Muhammad SAW.
Allahumma Amin atas do'anya, kak..
BalasHapusTerimakasih, sangat bermanfaat sekali tulisannya
BalasHapusTulisannya dapat menjadi tambahan untuk materi khutbah jum'at tentang taqwa dan buahnya. Semoga tulisannya menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.
BalasHapusThank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah