Nasihat untuk Adikku yang Memasuki Dunia SMA dan Organisasi
Bismillah.
Hari
ini, salah seorang adikku yang manis nan cuek curhat, tentang permasalahan
antara tanggungjawab dan persahabatan. Bagaimana jika ada suatu amanah yang
hanya bisa dilakukan jika salah satu resikonya mengkhianati persahabatan. Apa
yang harus dilakukan?
Ok,
manisku, cantikku, sayangku.. Tenangkan dulu hatimu dan aku akan mencoba
memberi secercah cahaya yang akan menghangatkanmu insya Allah..
Jujur saja, aku percaya kalian semua, kamu dan teman-teman kamu adalah anak-anak baik. Bagaimana tidak, aku pernah tinggal seatap dengan kalian dan menjadi ibu kedua yang mengenal secara langsung bagaimana luar-dalam kalian, dari mulai makanan kesukaan sampai kebiasaan aneh masing-masing. Setiap kalian dan juga aku tentunya punya kesalahan, tapi sejauh yang aku lihat, semuanya masih dalam batas wajar kok.
Kini sebagai OSIS, menghadapi teman yang bukan hanya tidak mendukung, tapi bahkan menentang, umm bagaimana ya? kalau dipikir logisnya sih, kamu maupun teman-teman yang notabene pernah
jadi anak-anak didik aku nggak salah, bagaimanapun juga kalian kan cuma melaksanakan
tugas yang mungkin sebenarnya berat juga untuk kalian lakukan..
Dan iya, harusnya mereka paham kalau kalian punya amanah yang harus dipertanggung-jawabkan..
Nggak mudah memang..
Merangkul
mereka salah satunya dengan tetap bersikap biasa, jangan sampai terlalu skeptis..
Tegur
dengan tidak langsung kalau memang diperlukan..
Ajak bercanda..
Tetep
blend in sama kedua belah pihak..
Humm,
gimana lagi ya?
Susah
juga kalau i'tikad baik nya nggak klop dari kedua belah pihak..
Tapi
yang penting, aku pengen kamu dan temen-temen tetep jadi temen yang baik.. Seperti biasanya, jangan berubah kecuali jadi lebih baik..
Kalau
nggak terdesak jangan ngomongin masalah ini, jangan diungkit-ungkit..
Jadi
pihak netral..
Kamu dan temen-temen harus yakin,
Kalau
orang baik pasti akan selalu ada yang nggak suka..
Jangankan
kita yang banyak salah, Rasulullah aja yang sempurna banyak pembencinya..
Jadi
keinginan untuk disukai semua orang itu angan-angan yang mustahil..
Pun
ketika kita meninggalkan suatu kewajiban atau bahkan tanggung jawab cuma karena
ngga enakan?
Apa
iya kita yang mumayyiz, sudah bisa membedakan baik dan buruk masih belum bisa
mengamalkan hanya karena khawatir anggapan orang lain?
Mereka
emang temen, tapi temen juga punya batas untuk ngatur hidup kita, toh bukan
mereka yang ngasih makan kita..
Tetep
pegang prinsip, bergaul tapi jangan sampai melebur, kita juga harus buktiin
punya pendirian, nggak ikut-ikutan..
Kalau nantinya muncul rasa kesel, sebel dan sejenisnya..
Hadapi dengan bijak, kita
kan manusia, punya perasaan begitu, wajar kok..
Asal
kita nggak mengungkapkan kekesalan kita sama mereka..
Pada
akhirnya semua orang juga bisa ngeliat mana tokoh antagonis dan protagonis
nya..
He,
begitulah sunnatullah.. 😊
Makanya,
sekarang, jadi anak baik, rajin belajar..
Biar
nanti punya anak juga gitu..
Susah?
Ya
emang susah, kalau gampang level anak SD dong?
Kalau
ujian hidup itu gampang, hadiahnya bukan surga, tapi piring cantik..
Mau?
Insya Allah dimanapun kalian berada, akan selalu aku doakan..
Jangan
lupa kamu juga harus doakan juga temen-temen..
Allah
kan maha membolak balikkan hati.. ♥
Sampaikan,
OSIS juga manusia.. Bisa salah..
Kalaupun ada anggota OSIS yang melanggar atau menentang, nasihatkan agar jangan
contoh OSIS yg kaya gitu, contoh OSIS lain yang baik..
Sampaikan
juga, kalau misalnya ada seorang muslim yang melakukan pengeboman, terus orang-orang non
muslim komentar, tuh kan orang Muslim radikal, teroris..
Itu
gimana?
Jelas
salah kan..
Nge-judge keseluruhan karena kesalahan sebagian pihak itu nggak adil..
Bilang
juga, kita melakukan ini karena sayang sama semuanya..
Kita
pengen sekolah kita dikenal baik dan terhormat, karena masing-masing kalian secara tidak langsung juga duta nya
sekolah, kalian bawa nama baik sekolah.
Oya
kasih pencerahan dan reminder dari hati ke hati, ajak mikir..
Kalau
aku paling suka tema orang tua, paling ngena..
Ceritakan
kalau orangtua kalian di rumah menunggu keberhasilan kalian, jangan sampai
mengecewakan mereka, jangan sampai nama orangtua jadi buruk karena kelakuan
anaknya..
Kalian
di sini nggak gratis, jangan sampai orangtua bersusah payah mengeluarkan uang
buat Sekolah tanpa hasil..
Usahakan
setiap hari lihat foto orangtua, lihat senyum mereka, harapan di mata mereka.. Buat
mereka bangga dan bahagia.. Sebagaimana mereka membuat kita bahagia di waktu
kecil..
Kita punya tauladan terbaik seperti Umar bin Khattab yang berani
berubah dan menampakkan perubahan selama
itu baik.
Tetap berjuang ya, sayang!
0 comments
Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah