Menguatkan Memori
Bismillah.
Membaca sesuatu, buku,
artikel, mendengar ceramah, nasihat atau kuliah.
Banyak diantaranya yang
bermanfaat dan merupakan pengetahuan penting yang menginspirasi, tapi
masalahnya.. Mengapa kita cepat lupa?
Sejarah nabi Muhammad
Shallallahu'alaihi Wasallam misalnya, urgen sekali memahami sejarah beliau,
tapi setelah membaca berjam-jam, lalu ingat beberapa hari tapi kemudian lupa
seterusnya, Naudzubillah.
Neuron dalam otak kita
memang tidak terbatas untuk menerima informasi, tapi kita juga harus pandai
memilih agar otak kita terjaga kualitasnya. Maksudnya begini, informasi yang
kita dapat seringkali mudah terlupa, (kebanyakan, kecuali beberapa keadaan
tertentu seperti kejadian traumatik), seperti kurva demand yang bergerak ke
bawah, semakin lama informasi itu mengendap, semakin sedikit ia diingat.
Terlebih dengan dahsyatnya jumlah informasi baru yang masuk tiap harinya,
semakin menumpuk, semakin tidak tampak informasi yang terdahulu.
Kalau informasi tersebut tidak
penting ya mungkin tidak tidak masalah, tapi bagaimana kalau yang hilang itu
hafalan Al-Quran? Sudah kita usaha menghafal, kemudian mudah sekali lepas
karena tertumpuk banyak info baru, yang boleh jadi tidak bermanfaat, gosip,
berita timeline media sosial, chat, video youtube atau acara televisi yang kita
lihat dan dengar setiap hari, pada dasarnya mungkin kita tidak berniat untuk
menghafalnya, hanya sekilas saja menurut kita, tapi sejatinya, setiap tayangan
atau audio akan memasuki otak dan menumpuk disana, menutupi pengetahuan yang
penting-penting lainnya. Itulah kenapa kita harus menjaga kesehatan otak kita
dengan memfilter segala sesuatu yang akan masuk sebelum kita terima.
Apakah ia baik atau tidak?
Benar atau tidak? Bermanfaat atau tidak? Berpengaruh untuk meraih tujuan hidup
sebagai Muslim (untuk beribadah) atau tidak?
Jangan menyibukkan diri
dengan hal-hal dan perkara remeh, ia akan mudah usang nantinya, ibarat ruangan
yang diisi dengan barang-barang dan perabot yang tidak bermanfaat dan tidak
berkualitas. Terlalu banyak informasi yang kita terima akan mengakibatkan terlalu
banyak perasaan yang akan membebani, dan
ini tidak baik untuk kesehatan jiwa kita.
The Crucial Impact of Repetition and Action
Jika kita telah berhasil
memilih hanya informasi yang baik, benar, bermanfaat dan penting saja, lalu
bagaimana menjaga keawetan 'segala pengetahuan' itu? Kenapa kita masih suka
lupa juga? Jawabannya, tentu saja karena faktor waktu. Have you heard a
sentence: "Time heals everything"?
Sebenarnya bukan
benar-benar menyembuhkan sih, tapi sedikit-sedikit membuat kita melupakan, meski
kadarnya beda tiap orang dan tiap informasi, tergantung seberapa tinggi tingkat
fokus kita saat menerimanya.
Adapun cara mempatenkan
informasi yang paling baik adalah dengan mengulang dan mengamalkannya,
kebiasaan dan seringnya pengulangan akan membentuk pola:
Ingatan akan semakin kuat,
melekat dan boleh jadi berkembang, insya Allah.
Ibarat seseorang yang baru
pertama kali kita kenal lalu tidak pernah bertemu lagi atau berkontak, ia akan
mudah terlupakan.
Adapun orang-orang di
sekitar kita, keluarga, sahabat, rekan, mereka yang sering kita temui, kita
panggil dan kita ajak bicara, akan lebih lama diingat.
Metode ini telah diajarkan
oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam 1400 tahun lalu dengab praktis,
misalnya bagaimana interaksi beliau dengan Al-Quran, diamalkan dan
diulang-ulang bacaannya setiap shalat, hingga dalam akhlaknya beliau
laksanakan.
كان خلقه القرآن
Begitu ujar Aisyah,
istrinya.
Demikianlah generasi
manusia terbaik dan ilmuwan cemerlang mencontohkan, ini juga rahasia para ahli
Al-Quran dan Hadits yang amat mutqin.
Selain mengulang dan
mengamalkan, ada beberapa hal yang bisa membantu menjadikan informasi sebagai
ingatan jangka panjang, yaitu dengan ditulis, dibaca dengan suara keras atau
disampaikan ke orang lain, namun itu hanya faktor pendukung saja.
Mulai sekarang, mari
menjadi pribadi yang lebih produktif dan berkualitas, menjadi the best version
of ourselves.
Menjadi VIP (very
important person) dapat diawali dengan mengeksklusifkan pikiran untuk hanya
diisi dengan VIK (very important knowledge).
Semoga Allah senantiasa
menjaga kita dan pikiran kita dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
من خير إسلام المرء تركه مالا يعنيه
Aamiin ya Allah.
Wallahu A'lam
0 comments
Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah