DEATH
Bismillahirrahmanirrahim..
Kematian. Sesuatu yang menakutkan setiap yang
mendengarkan, sesuatu yang memutus segala harapan kehidupan, sesuatu yang
membuatku sadar, bahwa malaikat maut itu dekat, sangat dekat.
Kematian bisa datang kapan saja, tanpa penyakit,
tanpa kecelakaan, tanpa kemiskinan. Terkadang ada orang sakit dan kekurangan
yang berumur panjang, dan terkadang ada juga orang sehat dan berkecukupan
berumur pendek, mati tiba-tiba.
Orang cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematian.
Tak dapat dipungkiri pernyataan itu benar, karena
dengan mengingat kematian yang datang secara tiba-tiba, kita akan selalu
termotivasi untuk senantiasa melakukan kebaikan. Karena hari ini, aku melihat
kejadian kematian itu di depan mataku, kematian yang indah, Alhamdulillah.
Seseorang yang amat kucinta, yang telah divonis sejak beberapa tahun lalu
dengan kematian yang Masya Allah, hal tersebut justru membuatnya semakin rajin
dalam beribadah dan menjauhi maksiat sejauh-jauhnya, ia sungguh takut apabila
kematian datang dengan tiba-tiba tanpa peringatan, Subhanallah..
Padahal, sejatinya kita semua telah divonis mati
sejak berumur 4 bulan dalam kandungan ibu, sesaat setelah ditiupkan ruh kita
pada segumpal daging dalam rahim ibu, dan itu merupakan ketetapan yang pasti.
Hanya saja kita tidak tahu kapan dan dimana eksekusinya dilaksanakan.
Terkadang kita lupa, kematian sedang mengejar kita..
sehingga tanpa sadar kita berleha-leha dan bersantai di dunia ini, lalai dalam
perjalanan yang masih sangat jauh, bahkan sama sekali belum melewati gerbang
kehidupan yang sebenarnya, alam kubur.
Wahai Rabb yang Maha Pengampun, kami memohon
ampunan-Mu..
Kematian tadi membuatku tersadar bahwa apapun yang
kita miliki hanyalah titipan, segala sesuatunya.. baik itu harta, tahta, rupa
ataupun orang-orang di sekitar kita.
Kita datang ke dunia tanpa sendirian tanpa membawa
apapun, maka sudah seyogianya kita tidak terlalu berambisi dengan kehidupan
dunia karena toh pada akhirnya kita akan kembali ke sisinya sama seperti kita
lahir, sendirian tanpa apapun..
Ah, aku tak dapat membayangkan bila aku dalam posisi
orang yang kucintai itu, jangankan divonis beberapa tahun sebelumnya.. 8 hari
saja misalnya, aku divonis akan segera menghadapi malaikat maut setelah menghabiskan
pekan terakhirku di dunia. Apa yang akan kulakukan?
Menutup hayat dengan indah, mengakhiri catatan
kehidupan dengan happy ending, itu saja, sungguh bagiku itu sudah lebih dari
cukup, sebagaimana yang telah dilakukan oleh ia yang sangat kucinta. Tentu
saja, apalagi yang diinginkan seseorang yang akan segera pergi jauh selain
mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya?
Bukankah pada hari kiamat nanti, hari dimana matahari
terbit dari Barat, hari dimana semua orang yang terlena oleh kehidupan dunia
baru sadar akan datangnya kematian, manusia akan berbondong-bondong melakukan
amal kebaikan, bertaubat, menghabiskan setiap detik dengan beribadah, ruku’ dan
sujud, mengeluarkan semua perbendaharaan dunia mereka yang selama ini tersimpan
rapat, membaca Al-Quran yang selama ini hanya menjadi pajangan semata.
Maka sungguh, apabila jemputan kematian telah
ditentukan untukku, 8 hari yang akan menjadi hari-hari terakhirku di dunia ini,
tak akan ada yang kulakukan selain seperti apa yang dilakukan kebanyakan
manusia di hari kiamat nanti. Memperbanyak beribadah, meminta maaf atas segala
kesalahan yang pernah kulakukan pada siapapun, terutama kedua-orangtuaku, mengamalkan
dan mengajarkan ilmu yang aku dapat agar dapat menjadi amal jariyah,
menghidupkan malam-malamku, senantiasa berada di tempat shalat-ku, ruku’,
sujud, mengangkat tangan ke langit, membaca Al-Quran, mengkhatamkannya untuk
yang terakhir kali, serta mewasiatkan agar semua yang aku punya di dunia ini
untuk disedekahkan, dan oh ya, satu lagi.. satu hal yang ingin sekali kulakukan
dalam hidup meski hanya sekali, yaitu shalat syuruq.
Karena, qadarullah Allah belum menghendaki aku untuk
dapat mengunjungi tanah haram-Nya sampai saat ini, meski aku ingin sekali ke
sana, jiwaku rindu untuk memenuhi panggilan-Nya, oleh karena itu aku ingin
–paling tidak- mendapat pahala sebagaimana orang yang melaksanakan haji dan
umrah dengan shalat syuruq, karena Nabi Muhammad –shallallahu alaihi wasallam-
telah mengabarkan dalam haditsnya, bahwasanya siapapun yang melaksanakan shalat
squruq, ia akan mendapat pahala sebagaimana orang yang melaksanakan haji dan
umrah dengan sempurna, sempurna, sempurna.. Masya Allah.
Kita semua akan mati dalam keadaan yang sama saat
kita dilahirkan, sendirian, tanpa membawa apa-apa, kemudian memasuki alam baru
yaitu alam kubur, alam yang menjadi gerbang kehidupan abadi, saat itulah kita
akan ditanya dengan sebuah pertanyaan yang kita telah pelajari di kelas 1 SD, 3
pertanyaan yang boleh jadi kita hafal saat ini lengkap dengan jawabannya, namun
tak ada yang dapat menjamin kita dapat menjawabnya, karena sebenarnya, kita
akan menjawabnya sesuai dengan kadar keimanan kita. Setelah itu, barulah
ditentukan kepada setiap manusia, awal kebahagiaannya atau awal
kesengsaraannya, kita memohon kepada Allah keselamatan di alam kubur.
Perkuburan Baqi di Madinah
Subhanallah, betapa indahnya rencana-rencana itu, aku
yakin bahwa setiap manusia menginginkan khusnul khatimah, akhir yang baik dalam
setiap episode kehidupannya, maka begitu pula aku. Namun, bukankah kita masih
sering lupa bahwa sejatinya, setiap detik perjalanan hidup kita, waktu telah
melipat usia kita dan kita terus berlari mengejar kematian, sedangkan kita
sering lalai, padahal malaikat maut telah banyak mengirimkan pesan bahwa ia
akan segera tiba?
Maka akhirnya, yang dapat kita lakukan sekarang
adalah, berusaha selalu beribadah dan berakhlak mulia di setiap waktu, selama
masih punya waktu, selama nafas masih dikandung badan, Live your life just for
Allah..
Karena kesimpulannya, kita tidak tahu pasti kapan
kematian akan menjemput kita, oleh karenanya, laksanakan rencana-rencana itu
mulai sekarang, saat ini, detik ini juga, jadikan shalat kita, ibadah kita,
hidup kita dan mati kita hanya untuk Allah ta'ala.
Perbanyaklah mengingat pemutus semua kelezatan (yakni kematian). Dan ketahuilah olehmu, bahwa setiap hari kuburan berkata: “Aku adalah tempat pengasingan, tempat kesepian, rumah tanah dan rumahnya ulat.”
6 comments
Subhanallah….. artikelnya ngena banget mbak…
BalasHapusMati adalh perkara yang pasti ^_^
Sukses untuk GA nya ya mbak
Salam Kenal
Terimakasih kunjungannya kak Rohma..
HapusSalam kenal juga.. ^^
Kematian adalah hal yg tak dapat di ingkari dan dihindari
BalasHapustentu kak, terimakasih kunjungannya ya.. :)
HapusTerimakasih tulisannya, Melimpah berkah segala urusannya,, aamiin
BalasHapusAamiin terimakasih kak Namora.. :)
HapusThank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah