Asrama dan Khidmah
Bismillahirrahmanirrahim..
Rabu, 25 Mei 2016
Better late than never, isn't?
Tabarakallah.. hari, tanggal, momen, acara dan
kegiatan yang paling ditunggu-tunggu oleh segenap angkatan 1 dan 2 putri,
demikian juga angkatan 10 dan 11 putra.. Pelepasan dan pelantikan khidmah baru!
Masya Allah.. Barakallahu fiikum 💐
Lengkap sudah jenjang pendidikan MA kami,
Alhamdulillah.. lalu setelah itu apa?
Mungkin bagi kebanyakan siswa siswi kelas 12, yang
menjadi momok saat ini adalah jenjang perkuliahan (atau pernikahan mungkin?)..
akan kemana mereka setelah resmi keluar dari SMA nya setelah berhasil mengantungi ijazahnya..
Namun tidak bagi kami, atau lebih tepatnya belum..
masih ada satu batu loncatan lagi untuk dapat meraih cita-cita melanjutkan
studi..
Khidmah (pengabdian)..
Sebuah jenjang yang tidak resmi sebenarnya, tapi
menjadi kewajiban sebagai syarat kelulusan dari pesantren kami.. jenjang yang
yah.. mengharuskan setiap non asrama menjadi asrama selama setahun untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang akan diberikan nantinya.
Jujur saja, dari sudut pandangku, ini merupakan
pertama kalinya aku tinggal di asrama (selain dari kegiatan Tahfidz Ramadhan
Ma'had Syathiby), pertama kalinya aku akan mendapat tugas keasramaan dan
pertama kalinya aku akan mengajar di kelas, Insya Allah..
Biar kuperjelas ya, di jenjang khidmah ini, setiap
santri akan mendapat 3 tugas pokok :
1. Menjadi musyrifah (pembimbing) sakan (kamar)
2. Amanah khusus keasramaan
3. Amanah mengajar (baik itu di kelas ataupun di
halaqah tahfidz)
Dan VOILA! disinilah aku sekarang, menjalani hari-hari
yang ternyata tidak sesimpel yang kubayangkan sebelumnya..
Aku mendapat amanah menjadi musyrifah sakan 12 bersama
kak Sofi (oya, ada beberapa sakan yang dibimbing oleh 2 musyrifah) yang (kini)
beranggotakan 22 anak kelas 10, kemudian amanah kedua, aku menjadi bagian
dokumentasi dan database aytam (anak-anak yatim) bersama Naura, terakhir amanah
mengajar, aku belum dapat kepastian akan mengajar di mana, tapi menurut ummu
Busyro, aku akan mengajar Tahfidz di MTs nantinya, Insya Allah..
Lemari Asrama
Well, pengalaman khidmah dan asrama, sejauh ini
Alhamdulillah telah mengajarkanku banyak hal, yang benar-benar kurasakan
sendiri manfaatnya dan kupikir kedua hal ini amat penting untuk dialami oleh setiap
pelajar..
Hikmah yang terpenting selama kurang lebih sebulan
yang telah kulalui adalah, aku belajar banyak tentang kehidupan..
Tentang bagaimana belajar mandiri, benar-benar
mandiri, kita tidak bisa selalu bergantung pada orang lain sekalipun ia orang
terdekat kita, seperti sahabat, orang tua.. satu-satunya yang bisa kita
harapkan agar tak berakhir kekecewaan hanya Allah..
Tentang belajar mentaati peraturan pesantren yang
sejatinya merupakan peraturan Islam yang selama ini banyak kita lalaikan, yang
sunnahnya, yang makruhnya.. belajar tentang mengamalkan apa yang telah kita
tahu harus dilakukan dan meninggalkan apa yang telah kita tahu harus dijauhi.
Tentang muamalah sosial dengan orang yang lebih tua,
yang lebih muda dan yang sebaya.. dengan guru, pegawai, teman-teman, adik
kelas, anak didik, masyarakat, semuanya.. tolong-menolongnya, kepeduliannya,
itsarnya (mendahulukan orang lain dalam hal keduniaan), amar ma'ruf nahi
munkarnya, kerjasamanya, kekompakannya..
Tentang menjadi agen Islam yang baik, menjadi sampel
tolak ukur keberhasilan suatu lembaga pendidikan, menampilkan bagaimana
karakter seorang Muslim seharusnya, menjadi uswatun hasanah..
Tentu saja semua itu memiliki banyak tantangan,
suka-duka, asam-garam.. tapi, selama kita yakin akan pertolongan Allah, nothing
is impossible, kan? Lagipula, tanpa yang tawa dan tangis, hidup kita akan
terasa hambar sekali.. tak ada momen yang bisa dipetik hikmahnya..
Akhirnya, tak ada yang harus kuucapkan kecuali rasa
syukurku yang sebesar-besarnya atas karunia yang tak terkira ini, atas
kesempatan emas untuk berasrama dan khidmah selama setahun di tempat ini, meski
sulit mungkin, tapi tak ada yang harus disalahkan. Bukankah skenario Allah
selalu indah? Itulah yang aku yakini.. karenanya, kebahagiaan akan selalu ada,
Insya Allah..
\
Masjid Asrama Putri
Sebagaimana perkataan kak Nurmayanti Zain,
Suatu hari, kita akan tercengang dengan begitu
teraturnya hal-hal yang sudah tercetak jelas dalam Lauh Mahfudz. Walau harus
diakui, di setiap pertemuan akan ada perpisahan. Yang sekarang terpikirkan
hanyalah bagaimana memanfaatkan waktu sebaik dan seelok mungkin dengan
orang-orang yang berada di sekitar kita. Karena tak ada yang tahu, boleh jadi
kita tidak akan pernah bisa mengambil hikmah dari orang itu lagi esok hari..
♥
2 comments
Salam kenal
BalasHapusSalam kenal
BalasHapusThank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah