Kelas E yang akan Dirindukan
Bismillah.
Heyho! Entah sudah berapa lama aku
tidak menulis, duniaku mulai disibukkan oleh perkuliahan, tugas dan gadget..
Rasanya tuh, seperti tidak bisa lepas dari hp, padahal buku diary sudah lama
tidak disentuh. Aku tidak lagi terbiasa menulis hal-hal kecil di sekitarku.
Kini aku hanya menulis untuk hal-hal luarbiasa yang mampu membuat hatiku
tergerak untuk menulis karena kespesialan topik yang kutulis, karenanya ingin
kuabadikan. Ups, tapi bukan itu inti cerita kali ini, aku ingin menceritakan
sesuatu yang lain, sesuatu yang entahlah, apa aku bisa menuangkannya dalam buku
sebaik aku merasakannya dalam kalbu.
Ketika itu aku baru menyelesaikan
tugas khidmahku, berbagai pertanyaanpun menyerbu, dimana aku akan melanjutkan
jenjang pendidikan. Well, pada akhirnya abi menuntunku untuk menapakkan kaki di
sekolah tinggi dimana abi mengajar, STEI Tazkia.
Kelas baru, lingkungan baru dan
teman-teman baru. Uh-oh, rasa gugup menyergapku tiba-tiba saat melihat daftar
anggota kelas yang akan membersamaiku setahun kedepan, nama-nama asing yang
belum pernah kukenal sebelumnya. tidak ada satupun yang kukenal. Siapa ya
teman-teman baruku nanti? Jujur saja, saat itu aku merasa takut, takut mereka
tidak bisa menerimaku, takut mereka akan mencecarku dengan berbagai pertanyaan
yang tidak ingin kujawab, takut mereka memandangku aneh. Tapi tidak ada yang
tahu bahwa sesuatu akan terjadi.
Pada akhirnya aku memasuki kelas
tanpa kepercayaan diri sama sekali, kaki ini rasanya berat sekali untuk
melangkah.. Berada di kelas, aku mulai mempelajari banyak hal yang belum pernah
aku ketahui sebelumnya. Bahkan belum pernah aku dengar, rasanya semua itu asing
sekali, begitu juga mereka, teman-teman sekelasku yang rupanya telah lebih
menguasai materi pembelajaran.
Aku tertatih mengejar
ketertinggalan, aku belum pernah mempelajari apapun tentang Ekonomi
sebelumnya.. Aku merasa payah dan tidak layak berada di sini.
Tapi suatu keajaiban terjadi,
entah bagaimana awalnya, beberapa teman-teman berhikmah membantuku, mereka
datang dan mengulurkan tangannya, membuat hariku kembali bercahaya..
Jazakunnallah Khairan Hani, Fifi, Aul, Qiya, Ishmah, Uli.. Saat itu, sikap
mereka yang blak-blakan, ramai dan ceria membuatku kembali bangkit untuk
berjuang lagi, maka aku memutuskan, untuk mereka, untuk kelas kami, aku belum akan
menyerah dulu, aku akhirnya sadar, aku tidak sendirian.. Aku tidak pernah
dibiarkan sendirian.
Hari demi hari terlewati, aku
menemukan fakta menarik. Mereka itu ternyata punya bakat menyenangkan siapapun
di sekitarnya, termasuk aku. Hampir semua orang yang pernah memasuki kelas
mengakui itu, terutama para dosen, banyak yang menyatakan bahwa kelas kami
terbaik, what a surprise! Alasannya sederhana, karena mereka terbuka dan
menerima segala sesuatu apa adanya, mereka juga cerdas, cepat tanggap dan nggak
mudah men-judge orang lain. Dalam sekejap, mereka mampu mengikuti semua
alur mata kuliah pembelajaran dosen. Bahkan Allah maha Kuasa menganugerahkan
kami kemudahan dalam belajar. Kami mendapatkan penghargaan sebagai kelas
terbaik dengan rata-rata IP 3,5.. Subhanallah, keren!
Kini aku percaya bahwa berlari sendirian memang membuatku lebih cepat. Tapi berlari bersama membuat kami lebih jauh..
Aku jadi teringat hadits
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam,
“Perumpamaan
teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan
seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi,
atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan
apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau
asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhori & Muslim).
Menurutku, mereka bisa diumpamakan
dengan penjual minyak wangi itu. Setiap anggota kelas memiliki kelebihan yang
berbeda-beda, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan itulah yang membuat
mereka menjadi saling melengkapi, seperti ‘Bhineka Tunggal Ika’..
Hebatnya lagi, masing-masing dapat menerima dan menghargai keunikan satu sama
lain, kalau boleh disebut dalam satu kata, aku akan bilang bahwa kelas ini
balance, dengan tetap bergerak menuju ke arah yang lebih baik.
Seperti akhir semester 2 ini,
ketika organisasi Badan Independen Mahasiswa Matrikulasi (BIMM) STEI Tazkia
mengadakan perlombaan akhir kampus matrikulasi yang dinamakan D'ace Festival.
Kegiatan ini berisi beberapa lomba yang mana setiap kelas harus mengirimkan
perwakilan nya untuk setiap lomba..
Dari sinilah kekompakan dan
kerjasama antar anggota kelas semakin terbentuk, kami jadi banyak bertemu,
berkumpul, berdiskusi, saling menyemangati dan mendukung untuk meraih
kesuksesan bersama.
Setiap anggota kelas terlibat
dalam minimal satu lomba sesuai dengan kemampuan dan potensi spesial
masing-masing.. Yang aktif, diikutkan basket, badminton, voli, panahan.. Yang
akademis diikutkan ranking 1, jurnal, spelling bee.. Yang atristik diikutkan
fotografi, teatrikal, kaligrafi, fashion show, plating dan handicraft..
Setiap individu menyadari bahwa
dirinya adalah bagian dari kelas dan mereka berperan dengan maksimal, terutama
yang ikut bertanding. Bukan kemenangan yang dipikirkan, tapi membawa nama baik
kelas.. Maka dalam setiap perlombaan, usaha dikerahkan semaksimal mungkin,
semua berkontribusi, setiap butuh apa-apa, kostum, peralatan, kamus, bahkan
jasa keluar asrama memfotokopi, membeli kebutuhan, menjahit, make up sampai
menjadi supporter terheboh ada saja yang siap jadi relawan.
Hampir dalam setiap lomba, kami
menyiapkan sebaik-baiknya dengan latihan berulang kali, sampai malam pun masih
dilanjutkan, mengorbankan tenaga, waktu dan pikiran. Saking seringnya kami
berlatih, beberapa anggota kelas lain berkomentar,
"Kelas kalian memang terniat, Masya Allah.. Supporter nya paling ramai dan heboh.. Setiap kami lewat lapangan, selalu ada kelas kalian yang latihan olahraga, setiap lewat Mushalla, selalu ada kelas kalian yang latihan kesenian, kelas kalian juga yang bee speller nya selalu bawa kamus Oxford kemana-mana.. Pokoknya lapangan dan mushalla dikuasai kelas kalian, setiap kita mau latihan pasti selalu ada kelas kalian.. Senam, gobak sodor, voli, basket, badminton, bagi kami hanya permainan aja, tapi bagi kalian, semangatnya sudah seperti ajang pertaruhan nama baik, haha.."
Maha Suci Allah yang telah
menjadikan mereka bagian dari mozaik hidupku.
Dari mereka, banyak yang aku
pelajari, aku datang tanpa tahu apapun, tapi we achieve through teamwork,
ini adalah salah satu corporate culture terpenting di kampus kami, dan
Alhamdulillah.. hal itu bisa terealisasikan dengan baik. Buktinya, saat ini,
dari mereka, aku jadi tahu banyak hal, misalnya, bahwa hidup, tidak melulu
harus serius. Bahwa belajar, tidak hanya di kelas. Bahwa kebersamaan lebih
penting dari kemenangan, ini yang terpenting.
Suatu waktu, pernah terbesit dalam
pikiranku, kenapa ikatan ukhuwah ini baru terasa erat di akhir-akhir
kebersamaan ya? Asal tahu saja, kelas ini terdiri dari mahasiswi-mahasiswi dari
jurusan yang berbeda-beda. Ah, mau dianalisis bagaimanapun, aku tetap tidak
menemukan jawabannya. Aku tahu bahwa di setiap pertemuan ada perpisahan,
Sunnatullah, tapi entah kenapa rasa takut itu mucul lagi, dalam bentuk yang
berbeda, kali ini aku merasa takut kehilangan mereka, takut untuk sekedar
membayangkannya, apalagi benar-benar mengalaminya.
Bagaimanapun juga, aku bersyukur
aku telah diberi kesempatan untuk berada di sini, di antara mereka, menjadi
bagian dari mereka. Maha Suci Allah yang telah telah menitipkan rasa cinta
karena-Nya dariku untuk mereka. Jadi yang terpenting sekarang adalah, bagaimana
memanfaatkan waktu sebaik mungkin bersama orang-orang di sekitarku. Bagaimana
nanti tidak ada yang tahu, tapi perjuangan harus tetap berlanjut, dimanapun dan
kapanpun aku dan mereka berada. Karena dari kebersamaan yang singkat ini, kami
telah mendapatkan banyak cahaya dari sumber-sumbernya yang tidak terbatas,
semoga kedepannya, selalu, aku dan teman-temanku akan bercahaya.
Aku tahu, aku hanya manusia biasa,
aku sama sekali bukan sosok yang sempurna. Aku ini hanya Aisyah, ingat?
Kehidupan, yang hidup. Karenanya, tawa dan air mata akan terus bergulir
sebagaimana kebahagiaan dan kesedihan akan tetap selalu ada, Insya Allah.
Aku percaya, bahwa pertemuan ini
bukan sebuah kebetulan, ini adalah pertemuan yang indah dan spesial. Allah yang
Maha Baik telah menentukan pertemuan baik ini dalam Lauh Mahfudz-Nya untuk
sebuah tujuan baik. Jika suatu hari nanti aku pergi jauh dan tidak lagi berada
di sisi mereka, aku berharap kami masih saling mendoakan, karena doa adalah
sebaik-baik hadiah yang akan selalu sampai. Pintu langit tidak akan pernah
tertutup. Sungguh, aku bukan berharap tidak terjadi perpisahan, tapi aku
berharap suatu hari nanti Allah akan mempertemukan kembali di tempat dan waktu
yang tepat dan lebih baik. Syurga-Nya, mungkin? Siapa tahu.
---
Untuk setiap memori sejak
September 2017 di kelas E.
Uhibbukunna Fillah.
Terima kasih untuk kenangannya
selama ini, kenangan yang akan dirindukan nantinya. Aku berharap segala
kebaikan untuk kalian.
Aku titipkan kalian pada Allah.
Ya Allah, jagalah mereka untukku.
Aku
dipertemukan dengan para bidadari yang memesona,
🌸 Aulia Zahra
🌸 Mayang Nirwana
🌸 Hani Khaira Amalia
🌸 Fifi Afiah Luqman
🌸 Anastasha Wahyuningtyas
🌸 Nabila Ramadiana
🌸 Faliza Hafidzatul Fauziah
🌸 Dias Hanifa Ardhanariswari
🌸 Ania Iqrima Azalia
🌸 Ishmah Choirunnisa
🌸 Rihaadatul Aisy
🌸 Nandya Ahlussanah
🌸 Nurul Hakim
🌸 Rukiyah Hasibuan
🌸 Tia Anggraeni
🌸 Sofiya Nadhifa
🌸 Adilah Lu'lu'
🌸 Yunita Surya Pratiwi
🌸 Umulia Safitri
🌸 Novia Lestari
🌸 Nabila Farha
🌸 Naimatul Kurnia
🌸 Baiq Fathia Zulfahmia
🌸 Riyadhatul Mustami'ah
🌸 Aulia Salsabila
🌸 Annisa Irma Suryani
9x - 2i < 3(3x - i +
u)
*Aku selalu nervous untuk
mengungkapkan sesuatu, tapi jawablah soal ini dan engkau akan tahu apa yang
selama ini ingin aku sampaikan.
2 comments
sekarang ternyata udah pada gede-gede, selamat menumpuh di dunia perkuliahan ya dik... barakallah
BalasHapusAlhamdulillah..
HapusAamiin, jazakumullah khairan kak..
Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah