Latest Posts

Learning by Teaching

By 11.12 , ,

Bismillah.


Pernah dengar istilah statement judul diatas? Kalau baru mendengar sekarang, berarti sama denganku.
Sebelumnya, aku juga belum pernah tahu istilah 'learning by teaching' yang Isya tadi abiku katakan.

Awalnya, abiku ada jadwal mengajar di fakultas ekonomi tentang bursa efek dan pasar modal, kulihat abi sibuk membaca beberapa buku yang berkaitan dengan tema itu, duduk di depan laptop lebih lama dari biasanya saat menyiapkan materi untuk besok.

Setelah kusiapkan satu mug teh dingin, aku iseng bertanya,
"Abi baca apa sih? Kok lama sekali?"
"Ini lagi belajar buat materi besok ngajar" ujar abi,
"Emang abi belum paham? Dulu kan abi juga kuliah ekonomi.."
"Masih dipelajari lagi.."
"Lha, materi buat besok tapi baru dipelajari sekarang?"
"Nggak, mendalami aja.. mempraktekkan metode learning by teaching.." begitu katanya.

Umm, belajar dengan mengajar. Rasanya aku pernah tahu sebelumnya..
Oh ya, Syifa Putri! Salah satu santriwati tercerdas Ibnu Taimiyah, juara 1 lomba menggambar se-Lampung saat TK, finalis Olimpiade Matematika Nasional saat SD dan juara 1 Olimpiade Matematika MTs se-Jawa Barat yang juga termasuk anak halaqahku.. yang mana saat suatu hari aku sempat bertanya padanya mengenai metodenya dalam belajar (terutama matematika), ia menjawab bahwa faktanya ia hampir tidak pernah belajar, ia hanya sering mencoba dan berlatih mengerjakan soal-soal sehari-hari, dan saat menjelang ujian, ia justru disibukkan dengan mengajarkan teman-temannya.

Masya Allah, hebat sekali bukan? Bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain dan bukan hanya memahami, tapi juga mampu memahamkan orang lain.
Learning by teaching, umm.. sebenarnya secara tidak langsung kami (kelas XII B alumni 2 Banat) sering mempraktekkannya, namun statement demikian baru kudengar sekarang.

Misalnya, saling menjelaskan antar teman untuk lebih mudah mengingat atau saling bertanya-jawab, dan biasanya aku melakukan demikian bersama Hilyah, salah satu teman baikku.
Selain itu, anggota kelas kami, biasanya bila belum memahami suatu materi pelajaran, kami merasa lebih nyaman bertanya kepada teman yang paham dibanding pada gurunya langsung, soalnya biasanya teman dapat menjelaskan dengan bahasa yang mudah kita mengerti dan lebih santai tentunya.

Dan kegiatan seperti ini sering terjadi saat menjelang ujian dan semuanya sudah terbiasa, baik yang mengajarkan ataupun yang minta diajarkan. Alhamdulillah, kegiatan sederhana seperti ini termasuk simbiosis mutualisme juga kan? Selain dapat mempererat ukhuwah antar anggota kelas dan saling tolong menolong, juga ada manfaat bagi kedua belah pihak, yang diajari menjadi paham dan yang mengajari bertambah paham sekaligus memurajaah (mengulang) dan mendapat pahala juga Insya Allah.

Membicarakan semua ini membuatku teringat perkataan seorang kakak kelas yang terkenal berkepribadian tegas, "kami memang diamanahkan untuk membimbing kalian, tapi itu bukan berarti kami dapat menjaga kalian terus-menerus atau menjadi alasan perilaku kalian. Bagaimanapun, kami tidak sempurna, kami bukan malaikat yang terbebas dari kesalahan, suatu saat mungkin kami khilaf dan itu karena kami manusia, kami juga bisa lupa. Kebaikan dan kebenaran datangnya dari Allah sedangkan keburukan dan kesalahan datangnya dari diri kami dan dari syaithan"

Juga dengan perkataan salah seorang guru,
"Kami mungkin disebut guru, tapi kami juga masih belajar, faktanya, kami telah belajar banyak dari kalian, belajar bagaimana bagaimana mengerti kalian semua yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, belajar bagaimana menjadi guru yang baik, dll (aku lupa lanjutannya).
Sebenarnya kami hanya wasilah, perantara bagi kalian dalam menuntut ilmu, kami disini untuk menyampaikan apa yang kami tahu saja. Ilmu itu amat luas, bagi kita untuk mempelajarinya. Belajarlah dari buaian sampai liang lahat.Jadikan setiap tempat sebagai sekolah, setiap orang sebagai guru dan setiap waktu sebagai jam pelajaran."

Aih, tiba-tiba aku jadi membayangkan jauh kedepan, jika nanti tiba saatnya aku mengajar di kelas yang sebenarnya, pelajaran apa sajakah yang akan kudapati? Aku juga berharap dapat menerapkan metode ini di tengah murid-muridku kelak, agar yang belum paham tak sungkan bertanya pada yang paham dan yang paham dengan senang hati membantu yang belum paham.

Aku jadi teringat anak-anak halaqahku, rindu mereka.. yup, dalam kegiatan belajar-mengajar kecil-kecilan semacam ini saja, telah banyak sekali hikmah dan ibrah yang dapat kupelajari. Aku percaya bahwa dimana kita mengajarkan atau menyampaikan sesuatu pada orang lain, akan ada saja hal baru yang dapat dipetik, karena sungguh, aku telah mengalaminya sendiri.

Silahkan dipraktekkan : Buatlah sebuah amal jariyah : Ajarkan dan kau akan dapati pelajaran baru disana!

24 Maret 2016

You Might Also Like

0 comments

Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !

♥ Aisyah