Healing dari Sedih dan Kecewa
Bismillah.
Tahukah
kita?
Bahwa
healing yang ideal adalah pulih untuk bisa terus mendekatkan diri kepada Allah,
bukan malah menjauh dari Nya.
Maka Ya
Allah, mudahkanlah kami melihat semua dari kacamata Iman.
Perasaan
sedih, kecewa.. atau emosi apapun itu, adalah tanda, dan setiap perasaan punya
cara handle nya masing-masing.
Kecewa
adalah perasaan tidak tercapainya keinginan, adapun sedih adalah perasaan duka,
kehilangan dan keputusasaan mendalam.
Perasaan
ini jika tidak kelola dengan baik, atau denial, maka akan menjadi sampah yang malah
menurunkan produktivitas.
Cara
mengelolanya yaitu dengan menggali hikmah dan mengaktifkan kesadaran
penghambaan pada Allah. Sehingga yang bisa kita lakukan adalah menyadari bahwa
ini adalah petunjuk dari Allah untuk kita lebih dekat dengan Allah.
Yuk kita
belajar dari anak kecil yang masih lebih dekat dengan fitrah. Mereka mudah
acceptance. Mereka punya perasaan, tapi hanya dirasakan saat itu saja, tidak
dibawa terus menerus.
Penyebab
sedih:
-
Kehilangan: berarti ada perasaan memiliki, padahal sejatinya, kita tidak pernah
punya apapun, karena semua hanyalah titipan dari Allah di dunia ini.
- Suasana
hati muram: merasa tidak berarti, padahal Allah menciptakan kita dengan misi
yang jelas, menjadi hamba Allah yang memakmurkan bumi.
-
Kesepian/ keramaian: sumber utamanya daribatin dan pikiran. Sehingga, sebanyak
apapun apresiasi dan cinta orang lain, tapi kalau kita tajam ke diri sendiri,
maka kita tidak akan merasa nyaman.. karena yang kita rasakan adalah kondisi
dalam diri kita.. dan boleh jadi malah berpengaruh pada respon ke kondisi luar.
Miliki self love yang baik dengan terkoneksi pada Allah. Karena yang dapat
mengisi kekosongan hati hanya Allah.
-
Ditolak: pengalaman masa kecil yang didramatisasi, dan ketahuilah bahwa setelah
dewasa ini, kita bertanggung jawab dengan perasaan kita sendiri.
Muncul emosi sedih dan kecewa ini karena ada referensi (seperti, menonton film yang menunjukkan bahwa tanda kasih sayang adalah di iyakan semua keinginan), kemudian ekspektasi (seperti, oh berarti ketika meminta pada orangtua pasti akan diterima), kemudian membuat asumsi (seperti, orangtua saya tidak mau memberi yang saya minta, berarti saya dibenci atau tidak disayang), kemudian tersugesti sedih berkepanjangan dan beresiko depresi.
Adapun
healing, di sisi lain, adalah menyadari, mengakui, menerima dan ridho. Setiap
ada perasaan, maka disadari kondisi yang sedang dihadapi, diakui munculnya rasa
tersebut, diterima dengan merespon apa yang memang seharusnya diperbaiki,
kemudian meridhoi dengan memberikan persembahan terbaik sebagai hamba kepada
Allah.
Penyebab kecewa:
- Luka
masa lalu: ada masa kecil yang tercederai, pola pengasuhan yang tidak tepat,
namun bisa disembuhkan dengan memperbaiki pola penghambaan.
-
Perfeksionis: gangguan ingin segala sesuatu sesuai harapan diri sendiri,
sehingga orang perfeksionis kaku dan mudah patah.
Padahal
di dunia ini, tidak ada yang bisa kita pastikan. Kalaupun kita ingin
perfeksionis sesuai Al-Qur'an dan Sunnah sehingga menjadikan kita ga lembut, ga
berkasih sayang, ga santun, maka sebetulnya esensinya kurang tepat.. dan
sungguh kita masuk Syurga bukan karena amal kita, tapi karena keridhaan Allah
Ar Rahman, Ar Rahiim yang mengutus Rasulallah Shalallahu Alaihi Wasallam untuk
menyempurnakan akhlak mulia. Jangan mendahulukan ego dalam ibadah.
-
Self-esteem rendah: nilai diri rendah di hadapan makhluk, tapi malah, sering
lupa diri di hadapan Allah. Padahal masing-masing orang punya kelebihan dan
kekurangan berbeda-beda.
Fast
recovery:
-
Memperbaiki relasi dengan Allah. Mutlak.
Semakin
kita jauh dari fitrah penciptaan diri kita, maka akan semakin kosong diri kita.
Perasaan tidak nyaman adalah kode batin, tanda awareness penyakit di jalur
spiritual, yaitu jauhnya diri kita dari Allah. Kalau masih abai juga, maka
tanda selanjutnya akan ditampakkan melalui fisik, karenanya biasanya saat sakit
fisik, baru kita tunduk.
Teknik
healing apapun jika tidak dikembalikan kepada Allah, maka akan tetap kembali
ketidaknyamanan tsb. Sebaliknya, jika kita rekoneksi dengan Allah, maka bahwa
tanpa teknik healing pun, insya Allah otomatis akan pulih dan lapang hatinya.
Karena memang, hanya Allah yang Maha Menyembuhkan.
- Melepas
kemelekatan pada makhluk.
Perasaan
memiliki yang berlebihan harus dilonggarkan. Dunia tidak bisa digenggam terlalu
keras karena dapat menghabiskan energi. Maka sewajarnya saja. Sesederhana,
sayang kita pada orangtua, pasangan, anak, harus tetap mengutamakan sayang pada
Allah.
Contohnya
adalah keimanan saudara-saudara kita di Palestina yang kehilangan segala
sesuatu faktor bahagia versi manusia.
-
Berlatih melepas harap.
Meyakini
bahwa meski kita punya keinginan, tapi yang tetep akan terjadi adalah apa yang
Allah kehendaki atas diri kita. Perbanyak syukur. Kalau bersyukur, Allah
tambahkan kebaikan, kalau kufur, adzab Allah pedih. Dan adzab di dunia bisa
dalam bentuk kesempitan hati.
Pada
akhirnya, segala perasaan berasal dari diri kita sendiri. Bukan salah orang
lain, jangan menyalahkan.. Bahkan kalaupun kita diajak ke tempat paling indah
di dunia, kalau perasaan kita sedang ga enak, jadinya ga menikmati..
Selalu
ingat bahwa,
Saat kita
sakit hati,
Sejatinya
hati kita sedang memberi kode,
Bahwa
kita sedang jauh dengan Allah,
Maka
mendekatlah~
---
Alhamdulillah, Syukran Jazakumullahu Khayraa kepada Umamy Bubby dan tim Kelas Bubby atas pemberian beasiswa yang telah diberikan. Beasiswa ini telah memberikan kami kesempatan untuk mengikuti kelas yang sangat bermanfaat. Kelas "Memeluk Sedih dan Merangkul Kecewa" oleh Bunda Aniqq Al Faqiroh ini, dengan izin Allah memberikan kami banyak wawasan baru tentang mengelola emosi, khususnya sedih dan kecewa yang menjadi dilema untuk para ibu-ibu.
Segala puji bagi Allah, kami sangat bersyukur atas kesempatan yang telah diberikan. Beasiswa ini membantu kami untuk belajar meningkatkan kualitas diri dan menjadi pribadi yang lebih baik sebagai hamba Allah. Semoga Allah mudahkan kami mengamalkan ilmu yang kami dapatkan dari kelas ini, insya Allah. Dan semoga Allah limpahkan rezeki yang barakah untuk pemberi beasiswa, Umamy Bubby dan tim Kelas Bubby.
Barakallahu fiikum.
0 comments
Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah