Latest Posts

Rugi Menjadi Ibu?

By 09.55

Bismillah.


Beberapa teman bertanya kepada kita, tentang mengapa rela melepaskan gelar pendidikan, posisi prospektif, hingga gaji dua digit, setelah melalui perjalanan yg juga tidak singkat, dengan berakhir di rumah 'saja'? Mengurus dapur, sumur dan kasur. Menjadi seorang isteri dan ibu penuh waktu.

Kita juga dulu berpikir demikian, hingga suatu saat diingatkan tentang tugas sebagai hamba Allah di dunia, hanya dan hanya ibadah. Apakah semua yg sudah dilakukan, belajar tinggi-tinggi, berkarya kesana-kemari, menabung untuk berbakti, itu semua sudah ikhlas, mencari keridhaan Allah, dengan orientasi jangka panjang yg berdampak pada nasib di akhirat kelak? Atau sekedar berangan dunia, dan pengakuan manusia?

Kalaulah hati ini ikhlas, maka sejatinya kita tidak kehilangan apapun, tidak merugi sama sekali, bahkan ada peluang akselerasi dapat Ridha Illahi. Karena yg kita jalani saat ini juga ibadah dengan derajat yg tinggi. Semua berat, lelah, bosan, jenuh, dan pengorbanan-pengorbanan lainnya, insya Allah merupakan kebaikan yg juga akan dibalas kebaikan dengan jauh lebih sempurna, semoga, Syurga Nya. Toh kita tetap bekerja, berlelah-lelah di dunia, bukan untuk sesama hamba, melainkan untuk memenuhi kewajiban dari Rabb yg Maha Kuasa.

Meski tentunya, jika mampu menebar kebermanfaatan yg lebih luas jangkauan, setelah yg utama terselesaikan, maka insya Allah itu merupakan tambahan kebaikan yg menakjubkan..

You Might Also Like

0 comments

Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !

♥ Aisyah