Learning by Teaching
Bismillah.
Pernah dengar istilah
statement judul diatas? Kalau baru mendengar sekarang, berarti sama denganku.
Sebelumnya, aku juga
belum pernah tahu istilah 'learning by teaching' yang Isya tadi abiku katakan.
Awalnya, abiku ada jadwal
mengajar di fakultas ekonomi tentang bursa efek dan pasar modal, kulihat abi
sibuk membaca beberapa buku yang berkaitan dengan tema itu, duduk di depan
laptop lebih lama dari biasanya saat menyiapkan materi untuk besok.
Setelah kusiapkan satu
mug teh dingin, aku iseng bertanya,
"Abi baca apa sih? Kok lama sekali?"
"Ini lagi belajar buat materi besok ngajar" ujar abi,
"Emang abi belum paham? Dulu kan abi juga kuliah ekonomi.."
"Masih dipelajari lagi.."
"Lha, materi buat besok tapi baru dipelajari sekarang?"
"Nggak, mendalami aja.. mempraktekkan metode learning by teaching.." begitu katanya.
Umm, belajar dengan
mengajar. Rasanya aku pernah tahu sebelumnya..
Oh ya, Syifa Putri! Salah
satu santriwati tercerdas Ibnu Taimiyah, juara 1 lomba menggambar se-Lampung
saat TK, finalis Olimpiade Matematika Nasional saat SD dan juara 1 Olimpiade
Matematika MTs se-Jawa Barat yang juga termasuk anak halaqahku.. yang mana saat
suatu hari aku sempat bertanya padanya mengenai metodenya dalam belajar
(terutama matematika), ia menjawab bahwa faktanya ia hampir tidak pernah
belajar, ia hanya sering mencoba dan berlatih mengerjakan soal-soal
sehari-hari, dan saat menjelang ujian, ia justru disibukkan dengan mengajarkan
teman-temannya.
Masya Allah, hebat sekali
bukan? Bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain dan bukan hanya memahami,
tapi juga mampu memahamkan orang lain.
Learning by teaching,
umm.. sebenarnya secara tidak langsung kami (kelas XII B alumni 2 Banat) sering
mempraktekkannya, namun statement demikian baru kudengar sekarang.
Misalnya, saling
menjelaskan antar teman untuk lebih mudah mengingat atau saling bertanya-jawab,
dan biasanya aku melakukan demikian bersama Hilyah, salah satu teman baikku.
Selain itu, anggota kelas
kami, biasanya bila belum memahami suatu materi pelajaran, kami merasa lebih
nyaman bertanya kepada teman yang paham dibanding pada gurunya langsung,
soalnya biasanya teman dapat menjelaskan dengan bahasa yang mudah kita mengerti
dan lebih santai tentunya.
Dan kegiatan seperti ini
sering terjadi saat menjelang ujian dan semuanya sudah terbiasa, baik yang
mengajarkan ataupun yang minta diajarkan. Alhamdulillah, kegiatan sederhana
seperti ini termasuk simbiosis mutualisme juga kan? Selain dapat mempererat
ukhuwah antar anggota kelas dan saling tolong menolong, juga ada manfaat bagi
kedua belah pihak, yang diajari menjadi paham dan yang mengajari bertambah
paham sekaligus memurajaah (mengulang) dan mendapat pahala juga Insya Allah.
Membicarakan semua ini
membuatku teringat perkataan seorang kakak kelas yang terkenal berkepribadian
tegas, "kami memang diamanahkan untuk membimbing kalian, tapi itu bukan
berarti kami dapat menjaga kalian terus-menerus atau menjadi alasan perilaku
kalian. Bagaimanapun, kami tidak sempurna, kami bukan malaikat yang terbebas
dari kesalahan, suatu saat mungkin kami khilaf dan itu karena kami manusia,
kami juga bisa lupa. Kebaikan dan kebenaran datangnya dari Allah sedangkan
keburukan dan kesalahan datangnya dari diri kami dan dari syaithan"
Juga dengan perkataan
salah seorang guru,
"Kami mungkin
disebut guru, tapi kami juga masih belajar, faktanya, kami telah belajar banyak
dari kalian, belajar bagaimana bagaimana mengerti kalian semua yang memiliki
kepribadian yang berbeda-beda, belajar bagaimana menjadi guru yang baik, dll (aku
lupa lanjutannya).
Sebenarnya kami hanya
wasilah, perantara bagi kalian dalam menuntut ilmu, kami disini untuk
menyampaikan apa yang kami tahu saja. Ilmu itu amat luas, bagi kita untuk
mempelajarinya. Belajarlah dari buaian sampai liang lahat.Jadikan setiap tempat
sebagai sekolah, setiap orang sebagai guru dan setiap waktu sebagai jam
pelajaran."
Aih, tiba-tiba aku jadi
membayangkan jauh kedepan, jika nanti tiba saatnya aku mengajar di kelas yang
sebenarnya, pelajaran apa sajakah yang akan kudapati? Aku juga berharap dapat
menerapkan metode ini di tengah murid-muridku kelak, agar yang belum paham tak
sungkan bertanya pada yang paham dan yang paham dengan senang hati membantu
yang belum paham.
Aku jadi teringat
anak-anak halaqahku, rindu mereka.. yup, dalam kegiatan belajar-mengajar
kecil-kecilan semacam ini saja, telah banyak sekali hikmah dan ibrah yang dapat
kupelajari. Aku percaya bahwa dimana kita mengajarkan atau menyampaikan sesuatu
pada orang lain, akan ada saja hal baru yang dapat dipetik, karena sungguh, aku
telah mengalaminya sendiri.
Silahkan dipraktekkan :
Buatlah sebuah amal jariyah : Ajarkan dan kau akan dapati pelajaran baru
disana!
24 Maret 2016
0 comments
Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah