Tepat Waktu
Bismillah.
Teknik di kampusnya adalah sebuah jurusan yang terkenal sangat menghargai
waktu. Bayangkan saja, jadwal kelas jam sekian, telat 2 menit saja tidak boleh
masuk. Apalagi kalau ujian, padahal soal baru saja dibagikan.
Bahkan saat rapat himpunan mahasiswa jurusan teknik, tema yang akan dibahas
disounding sehari sebelumnya, jadi masing-masing anggota bisa memikirkannya
dahulu, baru saat rapat waktunya untuk menyampaikan pendapat, ide dan mengambil
keputusan. Jika ada interupsi yang tidak berkaitan dengan rapat atau pembicaraan
melebar kemana-mana, pemimpin rapat dengan tegas akan menegur, "maaf cukup
dulu pembicaraan ini, mari kita kembali ke permasalahan.."
Budaya tepat waktu ini telah dibangun dengan kokoh dan terbentuk sejak awal
berdirinya jurusan teknik. Salah satunya diteladankan langsung oleh alumni
pertamanya. Seorang mahasiswa brilian dengan IPK 3,9 yang mendapatkan beasiswa
ke Jepang. Rupanya sejak di kampus tersebut, ia telah membiasakan diri untuk
selalu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Jadwal hariannya berkutat dengan
kegiatan yang produktif.
Dari pagi sampai Dzuhur ia kuliah, kemudian shalat Dzuhur, makan siang
sampai jam 1, dilanjutkan dengan membimbing asistensi adik tingkat sampai jam
2, lalu ia menghadiri ujian atau praktek sampai Ashar, setelah Ashar ada rapat
atau diskusi dengan organisasi karena ia merupakan salah satu aktivis yang
memiliki jabatan penting dalam organisasi, akhirnya waktu malam ia habiskan
untuk membaca dan belajar. Subhanallah.
Nah, suatu hari, setelah ia melanjutkan kuliah di Jepang, ia diundang ke
kampus untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa jurusan teknik. Dari
sekian banyak hal yang diekspektasikan darinya, ia hanya menyampaikan satu
statement sederhana yang boleh jadi sudah bosan kita mendengarnya, tapi
sejatinya tidak mudah untuk dipraktekkan, "Jangan pernah menunda
waktu" Simple, tapi mengena.
“Waktu laksana pedang. Jika engkau tidak menggunakannya, maka ia yang malah
akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan, pasti akan
tersibukkan dalam hal yang sia-sia.”
(Kitab Al Jawaabul Kaafi, dikutip dari Rumaysho.com)
Jangan pernah tertipu dengan deadline, seringkali tugas yang seharusnya
bisa diselesaikan sehari malah baru terselesaikan sepekan karena deadline nya
sepekan. Jangan menunda apa yang bisa kita lakukan sekarang, karena boleh jadi,
kita tidak akan mendapatkan kesempatan yang sama esok hari.
Wallahu A'lam.
Tulisan ini terinspirasi dari cerita Hani Khairo Amalia.
Jazahallahu Khairan.
0 comments
Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah