Latest Posts

DEATH

By 12.38 , ,

Bismillahirrahmanirrahim..



Kematian. Sesuatu yang menakutkan setiap yang mendengarkan, sesuatu yang memutus segala harapan kehidupan, sesuatu yang membuatku sadar, bahwa malaikat maut itu dekat, sangat dekat.

Kematian bisa datang kapan saja, tanpa penyakit, tanpa kecelakaan, tanpa kemiskinan. Terkadang ada orang sakit dan kekurangan yang berumur panjang, dan terkadang ada juga orang sehat dan berkecukupan berumur pendek, mati tiba-tiba.

Orang cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematian.

Tak dapat dipungkiri pernyataan itu benar, karena dengan mengingat kematian yang datang secara tiba-tiba, kita akan selalu termotivasi untuk senantiasa melakukan kebaikan. Karena hari ini, aku melihat kejadian kematian itu di depan mataku, kematian yang indah, Alhamdulillah. Seseorang yang amat kucinta, yang telah divonis sejak beberapa tahun lalu dengan kematian yang Masya Allah, hal tersebut justru membuatnya semakin rajin dalam beribadah dan menjauhi maksiat sejauh-jauhnya, ia sungguh takut apabila kematian datang dengan tiba-tiba tanpa peringatan, Subhanallah..

Padahal, sejatinya kita semua telah divonis mati sejak berumur 4 bulan dalam kandungan ibu, sesaat setelah ditiupkan ruh kita pada segumpal daging dalam rahim ibu, dan itu merupakan ketetapan yang pasti. Hanya saja kita tidak tahu kapan dan dimana eksekusinya dilaksanakan.

Terkadang kita lupa, kematian sedang mengejar kita.. sehingga tanpa sadar kita berleha-leha dan bersantai di dunia ini, lalai dalam perjalanan yang masih sangat jauh, bahkan sama sekali belum melewati gerbang kehidupan yang sebenarnya, alam kubur.
Wahai Rabb yang Maha Pengampun, kami memohon ampunan-Mu..

Kematian tadi membuatku tersadar bahwa apapun yang kita miliki hanyalah titipan, segala sesuatunya.. baik itu harta, tahta, rupa ataupun orang-orang di sekitar kita.

Kita datang ke dunia tanpa sendirian tanpa membawa apapun, maka sudah seyogianya kita tidak terlalu berambisi dengan kehidupan dunia karena toh pada akhirnya kita akan kembali ke sisinya sama seperti kita lahir, sendirian tanpa apapun..

Ah, aku tak dapat membayangkan bila aku dalam posisi orang yang kucintai itu, jangankan divonis beberapa tahun sebelumnya.. 8 hari saja misalnya, aku divonis akan segera menghadapi malaikat maut setelah menghabiskan pekan terakhirku di dunia. Apa yang akan kulakukan?

Menutup hayat dengan indah, mengakhiri catatan kehidupan dengan happy ending, itu saja, sungguh bagiku itu sudah lebih dari cukup, sebagaimana yang telah dilakukan oleh ia yang sangat kucinta. Tentu saja, apalagi yang diinginkan seseorang yang akan segera pergi jauh selain mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya?

Bukankah pada hari kiamat nanti, hari dimana matahari terbit dari Barat, hari dimana semua orang yang terlena oleh kehidupan dunia baru sadar akan datangnya kematian, manusia akan berbondong-bondong melakukan amal kebaikan, bertaubat, menghabiskan setiap detik dengan beribadah, ruku’ dan sujud, mengeluarkan semua perbendaharaan dunia mereka yang selama ini tersimpan rapat, membaca Al-Quran yang selama ini hanya menjadi pajangan semata.

Maka sungguh, apabila jemputan kematian telah ditentukan untukku, 8 hari yang akan menjadi hari-hari terakhirku di dunia ini, tak akan ada yang kulakukan selain seperti apa yang dilakukan kebanyakan manusia di hari kiamat nanti. Memperbanyak beribadah, meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah kulakukan pada siapapun, terutama kedua-orangtuaku, mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang aku dapat agar dapat menjadi amal jariyah, menghidupkan malam-malamku, senantiasa berada di tempat shalat-ku, ruku’, sujud, mengangkat tangan ke langit, membaca Al-Quran, mengkhatamkannya untuk yang terakhir kali, serta mewasiatkan agar semua yang aku punya di dunia ini untuk disedekahkan, dan oh ya, satu lagi.. satu hal yang ingin sekali kulakukan dalam hidup meski hanya sekali, yaitu shalat syuruq.

Karena, qadarullah Allah belum menghendaki aku untuk dapat mengunjungi tanah haram-Nya sampai saat ini, meski aku ingin sekali ke sana, jiwaku rindu untuk memenuhi panggilan-Nya, oleh karena itu aku ingin –paling tidak- mendapat pahala sebagaimana orang yang melaksanakan haji dan umrah dengan shalat syuruq, karena Nabi Muhammad –shallallahu alaihi wasallam- telah mengabarkan dalam haditsnya, bahwasanya siapapun yang melaksanakan shalat squruq, ia akan mendapat pahala sebagaimana orang yang melaksanakan haji dan umrah dengan sempurna, sempurna, sempurna.. Masya Allah.

Kita semua akan mati dalam keadaan yang sama saat kita dilahirkan, sendirian, tanpa membawa apa-apa, kemudian memasuki alam baru yaitu alam kubur, alam yang menjadi gerbang kehidupan abadi, saat itulah kita akan ditanya dengan sebuah pertanyaan yang kita telah pelajari di kelas 1 SD, 3 pertanyaan yang boleh jadi kita hafal saat ini lengkap dengan jawabannya, namun tak ada yang dapat menjamin kita dapat menjawabnya, karena sebenarnya, kita akan menjawabnya sesuai dengan kadar keimanan kita. Setelah itu, barulah ditentukan kepada setiap manusia, awal kebahagiaannya atau awal kesengsaraannya, kita memohon kepada Allah keselamatan di alam kubur.

Perkuburan Baqi di Madinah

Subhanallah, betapa indahnya rencana-rencana itu, aku yakin bahwa setiap manusia menginginkan khusnul khatimah, akhir yang baik dalam setiap episode kehidupannya, maka begitu pula aku. Namun, bukankah kita masih sering lupa bahwa sejatinya, setiap detik perjalanan hidup kita, waktu telah melipat usia kita dan kita terus berlari mengejar kematian, sedangkan kita sering lalai, padahal malaikat maut telah banyak mengirimkan pesan bahwa ia akan segera tiba?

Maka akhirnya, yang dapat kita lakukan sekarang adalah, berusaha selalu beribadah dan berakhlak mulia di setiap waktu, selama masih punya waktu, selama nafas masih dikandung badan, Live your life just for Allah..

Karena kesimpulannya, kita tidak tahu pasti kapan kematian akan menjemput kita, oleh karenanya, laksanakan rencana-rencana itu mulai sekarang, saat ini, detik ini juga, jadikan shalat kita, ibadah kita, hidup kita dan mati kita hanya untuk Allah ta'ala.

Perbanyaklah mengingat pemutus semua kelezatan (yakni kematian). Dan ketahuilah olehmu, bahwa setiap hari kuburan berkata: “Aku adalah tempat pengasingan, tempat kesepian, rumah tanah dan rumahnya ulat.”


You Might Also Like

6 comments

  1. Subhanallah….. artikelnya ngena banget mbak…
    Mati adalh perkara yang pasti ^_^
    Sukses untuk GA nya ya mbak
    Salam Kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kunjungannya kak Rohma..
      Salam kenal juga.. ^^

      Hapus
  2. Kematian adalah hal yg tak dapat di ingkari dan dihindari

    BalasHapus
  3. Terimakasih tulisannya, Melimpah berkah segala urusannya,, aamiin

    BalasHapus

Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !

♥ Aisyah