Amr bin Al-Ash dan Pemimpin Romawi
Bismillahirrahmanirrahim..
Pada saat pembukaan kota
Mesir, di tengah-tengah peperangan antara kaum muslimin dan pasukan Romawi,
pemimpin pasukan Romawi memanggil Amr bin Al-Ash untuk berbincang-bincang di
benteng Babilonia, yang mana pemimpin tersebut telah memerintahkan kepada
sebagian pasukannya untuk melemparkan batu-batu diatas Amr setelah kepergiannya
dari benteng, ia juga telah menyiapkan segala sesuatunya agar pembunuhan Amr
berjalan lancar. Maka masuklah Amr pada pemimpin tersebut, tidak ada keraguan
sedikitpun padanya, maka selesailah pertemuan itu.
Ketika Amr dalam
perjalanannya hendak keluar dari benteng, ia sekilas melihat ada
gerakan-gerakan yang mencurigakan dari atas benteng, lalu muncullah perasaan
waspada. Maka ia segera bergerak dengan kecerdasannya yang telah terkenal,
iapun berbalik menuju pemimpin benteng dengan langkah aman dan tenang serta
perasaan yakin seolah-olah tidak ada apapun yang akan membuatnya takut
selamanya dan tidak ada yang membuatnya ragu.
Masuklah Amr menemui
pemimpin benteng seraya berkata padanya,
“aku mendapat sebuah ide
yang ingin kuungkapkan padamu. Sesungguhnya aku yang berdiri bersama
teman-temanku bersama-sama adalah para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam yang pertama-tama masuk Islam, tidaklah Amirul Mukminin (pemimpin
kaum Mukminin) memutuskan suatu perkara tanpa nasihat mereka dan tidak pula
mengutus pasukan dari pasukan-pasukan Islam kecuali menjadikan mereka
pemimpinnya. Aku ingin mendatangkan mereka padamu, agar mereka dapat mendengar
persis seperti apa yang kudengar dan memahami persis seperti apa yang
kupahami”.
Pemimpin Romawi mengira
bahwa Amr memberi kesempatan umur padanya! Maka iapun sepakat dengan pendapat
Amr, ia membiarkan Amr pergi untuk kembali dengan membawa banyak pemimpin kaum
Muslimim, prajurit-prajurit dan pasukan terbaiknya, lalu ia akan membunuh
semuanya sebagai ganti daripada membunuh Amr seorang saja. Maka dengan
sembunyi-sembunyi, ia memerintahkan pasukannya untuk mengundurkan rencana
pembunuhan Amr yang telah ditentukan.
Pemimpin Romawi-pun
mengantar Amr dengan hangat dan menyalaminya dengan erat, kemudian ia menunggu
kepergiannya dan kedatangannya kembali bersama para pembesar
sahabat-sahabatnya. Pada pagi harinya Amr kembali sebagai kepala prajuritnya
menuju benteng dengan mengendarai kudanya dan bersamanya prajurit-prajurit
pemberani yang langsung menyerang benteng dengan kuat. Maka tertulislah
kemenangan mereka atas pasukan Romawi dan sempurnalah pembukaan kota Mesir.
Diterjemahkan oleh Aisyah
As-Salafiyah
Dari kitab Al-Arobiyyah
Linnasyi’in jilid 5.
0 comments
Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah