Latest Posts

Bagaimana Remaja Menyikapi Trend Kekinian

By 09.12 , , , , , ,

Bismillah.

Kalau kata anak kelas 9 D,
Kekinian itu (katanya) ngikutin jaman, nyeleneh, selalu update semua sosmed, punya follower 1 K lebih. Padahal sebenarnya gak selalu gaul, biasanya ikut-ikutan. Nge-trend tapi kurang bermanfaat. Seharusnya kekinian itu LIMITED EDITION

Trend kekinian silih berganti waktu demi waktu. Saat sedang booming, semua orang berlomba-lomba menunjukkan dan mempublikasi kepada dunia bahwa mereka telah resmi ikut trend, sosialita dan kekinian.
Adapun orang-orang yang menyibukkan diri dengan belajar dan berdakwah, apalagi ilmu agama,  meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, dianggap kuno, kuper dan jumud.

Aku bukan orang yang suka ikut kesana kemari, aku lebih suka mempelajari dan mengamati fenomena yang terjadi. Jadi sebenarnya, aku tidak memihak siapapun.
Tapi, setelah menganalisa lebih jauh, aku menemukan fakta bahwa trend yang katanya kekinian itu, banyak yang memang kurang bermanfaat dan tidak mendidik. Hanya untuk senang-senang dan kelihatan keren saja. Tidak semua trend seperti itu memang, tapi kebanyakannya.
Sebut saja pose foto, ada saja gaya yang tidak biasa, katanya supaya kekinian, tapi kok jatuhnya malah tidak jelas.
Kemudian bahasa dan kata-kata yang sulit dimengerti, bahasa alay dan singkatan gaul masih menjamur di kalangan remaja. Seperti singkatan YXGK, awalnya aku tidak paham sama sekali lho saat pertama kali mendengarnya. Bukannya buruk sih, tapi kesannya kurang sopan saja menggunakan bahasa semacam itu. Padahal kita sebagai pemuda Indonesia kan seharusnya bangga berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, tidak ng-inggris (bagus bisa berbahasa Inggris, tapi harus lebih sering berbahasa Indonesia ya).

Dunia hiburan apalagi. Banyak remaja yang mencari kesenangan di sana, terutama dunia musik. Coba lihat, sekarang banyak sekali musik atau lagu yang mungkin kedengarannya keren, tapi isinya sangat buruk, berlawanan dengan norma agama yang ada dalam masyarakat kita. Pasti tahu kan apa yang aku maksud?
Oya, sekarang juga sedang ramai isu mengenai girlband yang akan diundang oleh pemerintah. Sebagai remaja, aku tahu bahwa kita sedang dalam masa pencarian jati diri. Tapi jika yang dijadikan contoh adalah gadis-gadis seperti itu, bagaimana generasi masa depan bangsa bisa meningkatkan prestasi? Ingat Musa? Hafidz cilik yang memiliki hafalan luarbiasa mutqin? Kenapa bukan dia atau yang semisalnya ya yang diundang. Padahal tahu tidak, ia bukan hanya anak asli Indonesia yang cerdas, tapi membawa harum nama bangsa dalam perlombaan Tahfidz internasional.

Hiburan memang tidak dilarang. Ada masanya jenuh melakukan hal serius terus menerus, futur istilahnya. Perlu penyegaran dan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan membuat kita semangat lagi. Tapi jangan sampai, hiburan yang kita pilih malah membawa pengaruh yang negatif. Kesalahan semacam ini bisa berakibat fatal lho. Depresi, stress atau bahkan bunuh diri. Karena hawa nafsu adalah musuh terbesar kita. Sekali kita tenggelam dalam lautan keburukan, akan sulit sekali menyelamatkan diri. Pun sebagaimana hati yang sudah kotor, ditambah kotoran sebanyak apapun ya tidak akan terasa atau kelihatan lagi. Karena sejatinya, hawa nafsu kita, jika dituruti untuk bersenang-senang terus, tidak akan pernah berhenti, tidak akan pernah ada ujungnya. Selain bersifat negatif, juga memberi efek kecanduan. Sama seperti trend kan? Terus berkembang tidak peduli baik atau buruk. Kebahagiaan sejati tidak sama dengan kesenangan sementara yang didapat dengan mudah. Hiburan dan trend kekinian usianya tidak lama, setelah beberapa waktu, akan ketinggalan zaman juga. Kalau memaksakan diri mengikutinya, yang ada kita seperti mengejar bayangan yang tidak pernah berakhir. Saat tidak kesampaian, yang ada bingung, kesal, marah, stress, depresi dan akhirnya..

Jangan sampai, ponsel kita cerdas, tapi penggunanya tidak cerdas. Ayolah kita menjadi remaja yang cerdas. Masa' sudah tahu buruk masih diikuti hanya karena ingin apresiasi dari orang lain dan dianggap kekinian? Akan jadi generasi seperti apa kita kalau mengikuti trend yang terbaru terus? Apalagi trend yang tidak memberi manfaat dan hanya membawa keburukan. Atau memang ada trend yang baik? Bisa dipilah-pilih tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kita sudah mumayyiz. Bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Jadi remaja yang produktif, kreatif, inovatif dan berprestasi. Jangan menjadi konsumen yang ikut-ikutan. Kalau perlu, jadilah trend-setter. Buat trend yang baik dan bermanfaat.

رضا الناس غاية لا تدرك، فعليك بما في نفسك فالزمه

Ridho manusia itu sesuatu yang sulit digapai, malah ga mungkin karena semua manusia punya keinginan dan lisan yang dengan itu mudah bagi mereka mengkritik, maka yakin dengan diri kita sendiri dan konsisten (terutama masalah ibadah dan menuntut ilmu).
Ingat bahwa sebaik-baik manusia adalah Rosulullah kemudian sahabat dan generasi seterusnya, apa iya kita berkecil hati hanya karena ada yang mengatakan kuper atau nggak kekinian?
Kembali ke Be Yourself-nya yang berpatokan dengan maslahat dan madhorot, apalagi kita Muslim, punya ilmu agama, jangan mudah baper dengan urusan dunia yang sepele.

Ini baru 'limited edition'


Wallahu A'lam.

Semoga Allah senantiasa membimbing dan memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita.
#ODOP #BloggerMuslimahIndonesia

You Might Also Like

16 comments

  1. Wah, setuju banget. Keren tu hapal Al Quran. Mantab Mbak

    Salam kenal, saya follow, folbek ya, makasih

    BalasHapus
  2. setuju banget, dek. Ah andai banyak remaja seperti kamu menyalurkan opini dengan bahasa yang ringan, santun, dan berisi. Salam kenal ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal kak..
      terimakasih, banyak remaja lain yg lebih baik dari aisyah kok, kak..

      Hapus
  3. iya mbak.. prihatin ya sama remaja yang ikut ikutan budaya barat.. senangnya yang berbau hiburan hura-hura.. tapi emang saat ini pintu kemaksiatan tidak ditutup alias dibiarkan sama pemilik kekuasaan, ya mau gimana lagi ya mbak.. kalau Islam jadi aturan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, insya allah pintu maksiat akan ditutup dan suasana islami nan cinta ilmu disuburkan.. moga aja remaja muslim pada bangkit dan dekat sama Islam.. be your self seperti mbak bilang... amin ya Allah

    BalasHapus
  4. quote kerennya itu keren banget.
    bayangin aku zaman masih muda (cie...muda) ya begitulah suka dengan musik dan artis bule. Menurutku boleh-boleh aja selama hal tersebut positif dan tidak melanggar norma agama.

    BalasHapus
  5. mengikuti trend samadengan keombang-ambing angin ga punya tujuan jelas... "Jangan sampai, ponsel kita cerdas, tapi penggunanya tidak cerdas" -jempol utk kalimat tsb... mengaminkan doa amiin :)

    BalasHapus
  6. keren itu ya kayak kamu dek ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha, Aamiin kak..
      Aisyah masih perlu banyak belajar kak, belum masuk kriteria 'keren' ^^

      Hapus
  7. MasyaAllah, super setuju sama Aisyah. Keren itu nggak musti ikut-ikutan dan latah dengan tren yang ada, apalagi kalau itu nggak baik.
    Tapi begitulah jaman sekarang, yang tidak ikut tren dianggap kuno dan aneh. Tapi tidak apa, memang sunnatullah nya begitu. Islam datang dengan asing, dan akan kembali dengan asing. Hamasah, Dek!^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, kita yg harus melawannya..
      Kan ga ada pahlawan kalau ga ada penjahat.. ^^

      Hapus
  8. Iya, sih ya, urusan dunia enggak akan ada habisnya. Semoga bisa menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat. Utk urusan dunia pun hrs bisa memilih mana yg membuat kita menjadi lbh dekat lagi dgn Tuhan TFS

    BalasHapus

Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !

♥ Aisyah