Latest Posts

Standar Kebahagiaan

By 21.35 , ,

Bismillah.



Manusia adalah makhluk sosial, selain saling membutuhkan satu sama lain, juga saling berkompetisi agar dapat diakui eksistensinya.

Hidup, boleh jadi dapat diibaratkan dengan kompetisi, tapi ia bukan kompetisi biasa dimana ada yang menang dan ada yang kalah, ini adalah sebuah perjalanan dimana siapapun yang sampai ke tujuan bisa menjadi pemenang. Karenanya kita harus selalu menjaga diri untuk terus menuntut ilmu agar tidak melenceng dari rute yang lurus dan senantiasa istiqomah agar tidak berhenti di tengah jalan.

Dunia adalah penjara bagi setiap muslim. 'Penjara' disini sejatinya memiliki makna ganda. Kebanyakan kita mengartikannya dengan, sekedar tempat untuk menderita.
Kenyataannya, penjara sini bisa diartikan sebagai, tempat tinggal sementara, artinya ini bukan tempat kita, ini adalah tempat ujian, adapun rumah, tempat tinggal sebenarnya, tempat pulang, tempat kembali kita adalah tujuan perjalanan kita tadi, Jannah, Syurga, Insya Allah.

Kebanyakan manusia bila ditanya, apa yang paling ia inginkan, ia cari, ia usahakan dalam hidup, ia akan menjawab, KEBAHAGIAAN..
Sayangnya kebahagiaan bukan sesuatu yang nyata, tidak bisa dibeli atau didapatkan dengan harta, maksudnya bukan sesuatu yang dapat kita lihat atau kita raba, ia adalah suatu perasaan yang maya, muncul dalam hati, ketenangan yang terpatri dalam jiwa.

Namun, seringkali kita lupa bahwa dari hati-lah makna kebahagiaan yang sesungguhnya, kita mulai mendefinisikan standar tertentu untuk dapat dikatakan bahagia.
Ada sebagian orang, menjadikan kekayaan sebagai standarnya. Memiliki rumah besar, perabot mahal, kendaraan mewah, baru dikatakan bahagia.
Ada lagi yang menjadikan tahta standarnya. Memiliki jabatan tinggi, status mentereng, dihormati banyak orang, baru dikatakan bahagia.

Ada pula yang menjadikan keindahan fisik standarnya, padahal ini jauh lebih relatif, tapi dalam hal inipun media mengilusikan bahwa dengan tinggi, langsing, kulit putih, dan sebagainya seorang wanita dikatakan cantik, oleh karena itu berbagai produk kecantikan merebak luas di pasaran, kini bukan hanya untuk merawat lagi niatnya, tapi lebih untuk menutupi ketidaksampurnaan. Jika sudah tampak seperti role model tertentu, baru dikatakan bahagia.

Semua ini, tidak dapat dijadikan tolak ukur kebahagiaan.
Ketahuilah, kebahagiaan itu seharusnya relatif, ia tidak bergantung pada apapun, sejatinya. Tidak pada kekayaan, tidak pada jabatan, tidak pada keindahan. Semuanya sementara, tidak akan pernah kekal, itulah dunia, kebahagiaan yang ditawarkan olehnya semu belaka.

Kenyataannya, kita sering melihat orang-orang sederhana di sekitar kita tampak begitu bahagia, senyum terlukis di wajahnya, selalu ceria menghadapi hari-hari yang berlalu meski melalui banyak kesulitan.
Sementara kita, yang boleh jadi memiliki 'lebih' dari standar kebahagiaan yang kita buat, justru sering galau dan gundah, ketakutan memenuhi pelupuk mata kita setiap akan tidur dan setiap bangun tidur.

Khawatir harta kita habis, hilang atau bisnis kita bangkrut.
Khawatir jabatan kita dilengeserkan atau ada seseorang yang lebih layak menempatinya.
Khawatir keindahan fisik kita akan luntur seiring usia yang semakin menua.
Sehingga tanpa sadar kita mulai melakukan segala sesuatu agar standar-standar itu tidak punah.

Adapun mereka yang mengetahui kebahagiaan sejati, tenang dan tentram hatinya..
Ia menyadari, bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang berawal dari hati pula, yaitu secercah rasa syukur dan qanaah (menerima apa adanya dengan ikhlas) atas apa yang telah Allah kehendaki.
Ia terlepas dari ikatan standar dunia, ia sadar bahwa inilah dunia, indah namun melalaikan. Menyesatkan kita dari rute perjalanan kita yang lurus.

Terkadang, kita bukan saja perlu membuka mata, namun juga harus membuka hati, mendengarkan naluri yang sering tertutupi. Sudah cukup kita menjadikan perkataan dan anggapan orang lain sebagai tolak ukur.
Jadikan Allah tujuan kita, jadikan Ridha-Nya harapan kita.

Bukankah Allah sendiri yang telah memfirmankan,

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ  ۗ  اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 28)

Dan dalam ayat lain,

وَمَنْ اَعْرَضَ  عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَـهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ  اَعْمٰى
"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta."
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 124)

Saudariku yang kusayangi karena Allah, Allah yang telah menciptakan kitalah yang mengatakan demikian, maka siapa yang akan kita percaya sekarang? Allah sang khalik atau manusia lain yang notabene makhluk?

Sekali lagi, tidak ada standar kebahagiaan yang terikat pada dunia, biarlah keberadaan kita tidak eksis di mata penghuninya, namun siapa yang tak ingin namanya harum dalam pembicaraan penghuni langit?

Mohonlah kebahagiaan itu pada Rabb yang maha membolak-balikkan hati, Ialah satu-satunya tempat bergantung yang tak akan pernah khianat, yang selalu menerima kembalinya kita meski kitalah yang telah banyak berkhianat, sungguh tak ada daya dan kekuatan yang mampu mengirimkan kebahagiaan dalam diri kita kecuali dengan izin-Nya.

Jika benar ingin mengetahui ilmu tentang kebahagiaan, ketenangan dan ketentraman, mari kita buka lagi kitab suci yang berisi surat-surat cinta dari sumber kebahagiaan itu sendiri; Al-Quran. Bacalah ia, pahami, amalkan. Insya Allah, kita akan berbahagia.


Allah berfirman:

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا  وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ طُوْبٰى لَهُمْ وَحُسْنُ مَاٰبٍ
"Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 29)

Wallahu A'lam.

You Might Also Like

1 comments

  1. Semoga kita diberikah rasa Qonaah dalam hati serta kebahagiaan yang hakiki. aamiin

    BalasHapus

Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !

♥ Aisyah