(1Hari1Ayat) Syukur Nikmat
Bismillahirrahmanirrahim..
Masya Allah, Tabarakallah.. Pagi ini Allah tidak lupa untuk
membangunkan kita, tidak lupa memberi fungsi setiap organ diri kita, tidak lupa
pula memberi oksigen, sinar matahari, angin dan segalanya yang gratis, meskipun
terkadang kita lupa mengingat Allah dari 86.400 detik setiap harinya.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Q.S Ar-Rahman : 13
Apakah kita hanya akan mengingat Allah ketika susah? Kemudian
melupakan-Nya ketika senang? Sementara tidak pernah sedetikpun Allah
melupakanmu. Engkau tahu, bahwa cara pertama untuk menikmati hidup ini adalah
dengan berhenti mengeluh dan mulai mensyukurinya.
Pernahkah kita berfikir, mengapa kita harus dilahirkan ke
muka bumi ini, kenapa kita harus ada disini dan menghadapi banyak lika-likunya yang
rumit? Sadarkah kita bahwa dengan diciptakannya diri kita, Allah telah memberi
kesempatan untuk kita masuk Syurga-Nya. Hidup ini kan hanya sebuah perjalanan,
berawal dari Tuhan dan kembali lagi kepada Tuhan, tujuan kita hidup sementara
di dunia adalah untuk beribadah kepada-Nya sebagai harga untuk kehidupan yang
abadi kelak. Lalu apa yang kurang sekarang? Semuanya sempurna. Tapi, sudahkah
kita mengingat-Nya atau sekedar mensyukuri apa yang telah ditakdirkannya?
Bukankah apabila kita bersyukur maka Allah akan menambahnya?
Lalu apakah kita lupa? Terlalu sibuk dengan dunia sampai melalaikan
pemilik sekaligus pencipta-Nya? Berapa kali ayat ini diulang? Sekali? Tidak. Berkali-kali,
puluhan kali, hanya untuk mengingatkan kita yang telah banyak mendustakan nikmat
Allah, yang banyak pelupa, kufur nikmat dan tidak mau berfikir.
Dalam surat Ar-Rahman ini, Allah banyak meyebutkan nikmat-nikmat-Nya
yang dapat dilihat oleh mata dan dipikirkan oleh hati, kemudian selanjutnya Allah
mentaqrir mereka (membuat jin dan manusia mengakuinya) dengan firman-Nya di
atas.
Sungguh bagus jawaban jin ketika Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa
sallam membacakan kepada mereka surat ini, dimana Beliau tidak membacakan ayat,
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” kecuali mereka
mengatakan, “Tidak ada satu pun dari nikmat-nikmat Engkau wahai Tuhan kami yang
kami dustakan. Maka untuk-Mulah segala puji.” Demikianlah yang seharusnya
dilakukan seorang hamba, yakni ketika disebutkan kepada mereka nikmat-nikmat
Allah, maka ia mengakuinya dan mensyukurinya serta memuji Allah Ta’ala
terhadapnya.
Dari mulai detak jantung kita yang berdetak, sampai alam
semesta yang begitu luasnya, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu
dustakan? Syukurilah, selama kita masih mampu melakukannya, sebelum Allah tidak
membangunkan kita lagi di pagi hari.
5 comments
sesungguhnya dalam setiap helaan nafas kita seharusnya hadir senantiasa rasa syukur atas segala nikmat-NYA yang kita terima...
BalasHapuskeep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
Bersyukurlah :)
BalasHapuskak Hariyanto : setujuu.. salam balik dari Bogor..
BalasHapuskak Titis : yupp.. ^__^
jadi pengen ikutan GAnya.. tapi saya suka bener bngd dek
BalasHapuskak Nur : iyuuk ikutan kak.. ^__^
BalasHapusThank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah