Agar Sehafal Al-Fatihah
Bismillah.
Ada yang cita-citanya menjadi hafidz hafidzah? Hafidz
dalam arti sebenarnya, menghafal dan menjaga Al-Quran secara sempurna 30 juz.
Pernah dengar hadits Rasulullah shallallahu alahi
wasallam :
خيركم من تعلم القرآن و علمه
Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan
mengajarkannya.
Jadi, siapa sih yang nggak mau menjadi manusia terbaik
seperti kriteria Rasulullah?
Allah memberikan kita nikmat waktu 24 jam sehari, adakah
kita menyisihkan sedikit untuk mempelajari dan menghafal kalam-Nya?
Kenapa harus menghafal Al-Quran?
Karena ia termasuk bentuk berbakti kepada kedua orangtua.
Orangtua juga mendapat pahala atas kebaikan yang dilakukan oleh anaknya. Di
akhirat nanti, orangtua yang anaknya penghafal Al-Quran akan mendapatkan
mahkota dari cahaya.
Selain itu mengikuti Rasulullah. Bagaimana tidak, akhlak
Rasulullah saja Al-Quran, dan beliau mengisi malam-malamnya dengan lantunan
ayat Al-Quran.
Yang paling utama adalah mendapatkan banyak kemuliaan.
Nah berikut Aisyah tuliskan beberapa poin penting tentang
menghafal Al-Quran nasihat dari ustadz Arham bin Ahmad Yasin (penulis buku Agar Sehafal Al-Fatihah), salah seorang
hafidz yang masya Allah sangat mutqin (kuat hafalannya) :
※ Ikhlas lillahi
ta'ala. Ini adalah syarat wajib yang paling penting dalam menghafal Al-Quran.
Niatkan pertama untuk Allah, mencari keridhaaan-Nya, bukan keridhaan atau
anggapan manusia yang remeh.
※ Menghafal dengan
tartil, jangan terburu-buru, nikmati setiap ayat yang dibaca, ingat bahwa
setiap huruf memiliki 10 pahala.
※ Bermujahadah
(sungguh-sungguh) dan berusaha keras.
Allah berfirman :
و من أراد الآخرة و سعى لها سعيها
Dan barangsiapa yang menginginkan Akhirat dan melalui
jalannya..
Artinya bukan hanya sekedar keinginan dan azam saja, tapi
perlu pembuktian dengan tindakan dan usaha.
※ Sabar dan
istiqomah.
Apapun yang terjadi, sekali memutuskan untuk menjadi
ahlul Quran, tidak boleh ada malas atau putus asa, paksakan diri.
※ Ingat bahwa
menghafal Al-Quran itu mudah, Allah jelas berfirman :
و لقد يسرنا القرآن للذكر فهل من مدكر
Dan kami telah memudahkan Al-Quran untuk dihafal, maka
adakah yang mengambil pelajaran?
Jadi intinya, kunci menghafal ada di tangan kita sendiri,
mau belajar apa tidak?
※ Tunjukkan adab dan akhlak yang baik dan santun. Diantara adab
menghafal adalah, tidak boleh main-main, bercanda atau iseng.
※ Suara lantang.
Suara yang lantang membantu kita membedakan makhraj dan mudah diingat.
※ Baca terus
sampai suara habis, justru setelah itu suara akan lebih panjang, latih terus..
agar nantinya baca Al-Quran berapa juz-pun tetap berstamina.
※ Tidak boleh
melamun, harus khusyuk dan tadabbur, kalau tidak, sebanyak apapun bacaannya,
tidak akan masuk.
※ Baca dan ulang
minimal 5 kali dengan fokus dan penuh konsentrasi.
※ Hafalan baru itu
mudah hilang, ibarat buruan yang masih liar, harus dijinakkan dengan diulang
setiap hari dalam sepekan, setelah itu selanjutnya baru boleh diulang sepekan
sekali saja.
Bagaimana jika sudah hafal?
Kata الحفظ (hifz) artinya menjaga, adapun hafidz
berarti orang yang menjadi Al-Quran di hati dan akalnya.
Jadi sering-sering murajaah, ini pekerjaan seumur hidup.
Jangan sampai kita melupakan hafalan.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam melihat bahwa dosa
(melupakan) yang paling besar adalah melupakan hafalan.
Melupakan dan lupa beda ya.
~ melupakan berarti menyia-nyiakan.
~ lupa adalah normal dan manusiawi.
Lakukan murajaah tanpa melihat mushaf, coba baca diluar
kepala, kecuali saat mentok.
Murajaah itu harus sempurna, jangan pilih-pilih. Pegang
hafalan yang sudah kuat sembari memperkuat atau menyisir hafalan yang belum
kuat.
Jangan hanya fokus dengan juz-juz tertentu, kasihan
hafalan yang lainnya.
Kalau kata kak Rahmi (kakak kelasku di Tahfidz Ramadhan),
"Jadikan murajaah itu proses kontinyu yang tidak akan pernah berhenti, hatta ataanal yaqiin, sampai datang kematian. Diantara hikmah lupanya hafalan adalah agar kita terus mengulang-ulang, jadi pahalanya juga terus-menerus, dan agar manusia tidak menjadi sombong dengan hafalannya. Kalau seseorang sekali baca langsung hafal sampai mati tanpa murajaah, niscaya dia mencukupkan diri dari membaca atau membuka Al-Quran. Ingat bahwa segala sesuatu memiliki hikmah, Insya Allah."
Kita siap berbeda!
Hafalan Al-Quran menjadi kontrol hidup kita di zaman
penuh fitnah ini.
Bismillah. Mari mulai menghafal Al-Quran.
Demikian.
Wallahu A'lam.
#ODOP #BloggerMuslimahIndonesia
5 comments
Saya selalu lemah dihafalan ��
BalasHapusYang paling susah, bagiku, adalah konsisten menghafal. lemot juga sih sebetulnya aku untuk menghafal. Tapi semua pasti tergantung pada niat dan upaya kita. Sebabh Allah pasti akan memudahlan bila kita berpihir mudah.
BalasHapusMbak Aisyah di Jakarta? Saya pernah review bukunya Ustad Arham yang sehafal Alfatihah ini juga Mbak. Pernah dateng juga ke sini (Kaltara) ngasih motivasi tentang menghafal. ☺
BalasHapusBukan kak, Aisyah di Bogor.. ^^
HapusOh ya? Masya Allah~
Waktu itu ustadz Arham di undang ke pesantren kami dan diadakan motivasi menghafal gitu..
Ikhlas, sabar dan istiqomah ini 3 hal yang susah dilaksanakan ya, Ukh. Jadi ingat tanggungan hafalan yang belum kelar.
BalasHapusThank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah