Orang Kaya Adalah Orang Hemat
Bismillah.
“Abi besok jadi pergi ke Giant ya…” pintaku pada suatu
hari kepada abiku. “Insya Allah, tapi jangan beli macam-macam ya.. “ begitu
ucapan abiku yang kebetulan waktu itu sedang berada di depan komputer. Aku
mendekatinya, soalnya sudah hampir satu bulan abi tidak mengajakku pergi ke
kota. Terakhir pergi sebulan yang lalu waktu liburan semester II, itupun hanya
pergi ke toko buku dan pergi ke pasar tradisional. Aku sudah tidak sabar untuk
segera pergi ke sana, soalnya di sana banyak barang-barang yang bagus-bagus ada
mainan, makanan dan minuman yang enak-enak dan peralatan sekolah yang
bagus-bagus, terus waktu kemarin abi pergi ke kota dia membawakanku sebuah
brosur mengenai harga-harga di Giant, wuih… barang-barangnya bagus-bagus
sekali, ada boneka, sepeda dan yang lainnya. Semoga besok abi jadi mengajakku
ke sana.
“Aisyah cepetan mandi, kalau tidak mandi abi tidak ajak
ke Giant nanti” terdengar suara abiku yang berada di ruang keluarga. “Tapi bi,
kan dingin mandi pagi-pagi, nanti saja lebih siangan sedikit, kan hari ini hari
libur” kataku yang masih bermalas-malasan. “Tidak… pokoknya kalau tidak mandi
tidak abi ajak” ihh… takut juga mendengar ancaman abi “Iya deh .. Aisyah segera
mandi” aku segera beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, dan byurrr….
“Ihh.. dingin sekali pagi ini” begitu kataku dalam hati, tapi dari pada tidak
diajak abi. Setelah semuanya siap akhirnya aku dan abi segera pergi ke Giant.
Sebenarnya letaknya tidak begitu jauh tapi karena menggunakan mobil angkot
jadinya jalannya menggunakan jalur yang berputar, “Tuh sudah kelihatan
gedungnya“ ucap abiku sambil menunjuk ke arah sebuah gedung yang cukup luas. Banyak sekali terlihat orang-orang yang berdatangan, ada yang pakai mobil,
motor dan berjalan kaki, orang-orang yang keluar dari bangunan itu kebanyak
mendorong kereta belanja yang penuh dengan belanjaan, ada susu, kue-kue,
peralatan rumah tangga dan sebagainya. “Abi mereka kaya sekali yah, belanjaannya
banyak sekali” ucapku pada abi. “Aisyah… justru mereka yang belanjanya banyak
bukan orang kaya” jawab abi yang menggandeng tanganku menuju ke dalam toko.” Abi
pakai kereta dorongan belanja ya…” pintaku, “Tidak usah kita kan cuma belanja
sedikit” sergah abiku. Kami segera berkeliling di dalam toko Giant yang cukup
besar itu, banyak sekali orang-orang yang berbelanja, aku melihat ada beberapa
ibu-ibu yang memborong minyak goreng dan makanan ringan banyak sekali, ada juga
yang membeli mainan.
“Abi apa benar ucapan abi tadi benar mereka bukan orang
kaya” ucapku lagi, “Benar… orang yang membeli lebih dari kebutuhan adalah
orang-orang yang boros dan bukan orang yang kaya, orang kaya adalah orang yang
hidupnya hemat, mereka tahu kapan akan membeli barang dan kapan tidak
membelinya” kata abiku panjang lebar, ”Maksudnya bagaimana sih, bi… Aisyah
nggak paham” kataku sambil mengambil sebungkus snack “Maksudnya ya… orang kaya
itu adalah orang yang tidak membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan,
contohnya kalau kita tidak memerlukan tempat pensil yang baru karena masih ada
yang lama di rumah, maka kita tidak perlu membelinya yang baru” katanya. “oh….
Begitu”. Benar juga ucapan abi mungkin mereka yang belanjaannya banyak bukan
orang kaya, bisa-bisa kalau uang kita untuk belanja terus lama-lama bisa habis.
Tapi kalau kita membeli hanya barang-barang yang diperlukan saja uang kita akan
terkumpul dan dapat ditabung atau diinfakkan kepada orang miskin.
Catatan : Ini adalah cerita yang aku buat saat SMP dengan sedikit perubahan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
#ODOP #BloggerMuslimahIndonesia
9 comments
hampir mirip dengan prinsip lya sih.., belanja sesuai kebutuhan bukan keinginan. Tapi lagi-lagi kita tidak pernah tahu batas kebutuhan dan keinginan antara satu orang dengan yang lain berbeda-beda, artinya tetap balik ke konsep awal, jika berlebih-lebihan artinya lebih banyak keinginan daripada kebutuhan. hehee..
BalasHapusCMIW
Njlebbb ahahahaha pantes aku ga kaya-kaya ya, Mbak. Aku borosnya luar biasa. Kalau bosan aku jajan. Tabunganku cuma buat jajan aku sama buat traveling.
BalasHapusHemat pangkal kaya ya Mba', kan begitu pribahasanya. Tapi nggak boleh pelit, hehe. Seru ya bisa jalan-jalan bersama Abinya. Anakku juga senang sekali jalan-jalan sama Abinya. Umminya kadang kalah pamor, huhu.
BalasHapusIya, kebutuhan orang beda-beda ya belanjanya banyak mungkin bukan karena boros tapi keluarganya besar hehe..
BalasHapusBenar juga ya, sebaiknya belanja sesuai kebutuhan. Tapi kalau ke supermarket, apa yang terlihat oleh mata selalu saja menggoda hati untuk mengambilnya
BalasHapusSetuju, membeli apa yang Kita butuh dan penting saja. Biar terhindar dari perkara boros
BalasHapusHihihi, hemat pangkal kaya ya Mbak
BalasHapusklo belanja banyak di luar batas kebutuhan memang boros, tapi klo belanja banyak sebab memang lagi butuh banyak, berarti tidak boros.
BalasHapus
BalasHapusKeren. Oiya ngomongin hemat, ternyata ada loh miliarder dunia yang sampe sekarang masih menerapkan gaya hidup hemat. Bahkan, pengeluarannya selama sebulan ga lebih dari 10 juta rupiah. Gokil sih. Nih cerita lengkapnya: Miliarder paling hemat sedunia
Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah