Mensyukuri Kemerdekaan Part 1
Bismillah.
Baru satu hari berselang negara Indonesia merayakan hari kemerdekaannya,
maka tidaklah salah ketika kita sebagai umat Islam turut merayakan hari
kemerdekaan tersebut. Hanya saja perayaan ini haruslah selaras dengan
nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh agama Islam yang mulia. Salah satu cara
dalam merayakan kemerdekaan ini adalah dengan mensyukuri nikmat kemerdekaan
tersebut.
وَإِذْ تَأَذَّنَ
رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ
عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. QS. Ibrahim:
7.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:
عَجَبًا لِأَمْرِ
الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا
لِلْمُؤْمِنِ؛ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ
أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik.
Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mu’min sejati. Jika ia
mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa
kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya” (HR. Muslim no.7692).
Syukur adalah:
الشكر ظهور أثر نعمة الله على لسان عبده: ثناء واعترافا،
وعلى قلبه شهودا ومحبة، وعلى جوارحه انقيادا وطاعة
Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui
lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi
nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah.
Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah” (Madarijus
Salikin, 2/244).
Syukur atas nikmat kemerdekaan haruslah diawali dengan kesadaran mendalam,
bahwasanya kemerdekaan itu datang dari Allah Ta’ala, mengucapkan syukur
tersebut dengan lisan dan menggunakannya dalam ketakwaan kepada Allah Ta’ala.
Tingkatan syukur yang pertama yaitu Syukur Hati, sebagaimana firmanNya:
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ثُمَّ إِذَا
مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya),
dan bila kamu ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta
pertolongan. QS. An-Nahl: 53.
Keyakinan yang mendalam seharusnya ada dalam diri kita, bahwasanya
kemerdekaan ini adalah nikmat dari Allah Ta’ala. Sehingga cara mensyukurinya
haruslah didasarkan pada Syariat Allah Ta’ala. Bukan dengan hura-hura,
pesta-pesta yang justru mendatangkan kemurkaan sang pemberi kenikmatan. Berapa
banyak kita saksikan di depan mata, perayaan kemerdekaan yang justru menjadikan
Ar-Rahman murka, laki-laki berpakaian wanita, wanita membuka auratnya dan
berbagai permainan yang menjauhkan dari Islam.
Tingkatan Syukur yang kedua adalah syukur dengan ucapan. Hamba yang
bersyukur terhadap nikmat-nikmat-Nya, lisannya selalu menyebut nikmat-nikmat
itu, dengan jelas di setiap tempat dan waktu. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam
bersabda:
التَّحدث بنعْمةِ اللّهِ شُكرٌ وتركُهَا كفْرٌ ....أحمد
Mengucapkan nikmat Allah adalah syukur, dan meninggalkan perkara itu adalah
kufur. HR. Ahmad.
Maka nikmat tersebut haruslah senantiasa kita ulang-ulang dalam ucapan yang
diiringi syukur kepada Ilahi Rabbi. Alhamdulillah, Asy-Syukru lillah atas
nikmat kemerdekaan ini.
Bersambung ke part 2
Demikian.
Wallahu A’lam.
#ODOP #BloggerMuslimahIndonesia
0 comments
Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !
♥ Aisyah